part 28

287 27 0
                                    

Setelah hari kelulusan Azza, hari kini mulai gelap dengan di penuhi hamburan bintang. Kini Azza telah pulang kerumah mertuanya itu.  Namun dari dibalik sisi Azza dia diam diam menyusun Novel atau karya fiksi sejak dia duduk di bangku SMP tanpa sepengetahuan Fauzan. Bukannya dia tidak mau memberi tahu kepada suaminya itu dia hanya memilih untuk diam. Naskah novel itu sudah di kirim ke penerbitan buku kebetulan Azza juga anak yang suka menabung, tidak masalah jika biayanya cukup mahal. Novel Azza sendiri berjudul TASBIH CINTA. Hanya menunggu konfirmasinya saja dari penerbitannya.

Seharian beraktivitas membuat Azza sangat lelah dia memilih beristirahat di dalam kamarnya. Sambil menunggu Fauzan pulang dari masjid dia memilih menonton film kartun kesukaannya, ice bear dan kungfu panda. Film itu baru berlangsung lima belas menit, knop pintu kamar terbuka.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," Fauzan telah pulang. Azza pun langsung menyambut suaminya itu.

"Wa alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, udah pulang kamu mas?"

"Iya, "

"Ayo sini duduk itu baru aja aku buat lemon tea hangat ya mungkin udah ga hangat lagi, atau mau aku panasin lagi? "

"Ga usah Za, " jawab Fauzan sambil mengusap kepala Azza.

Kini mereka berdua menonton film bersama, sayangnya semula malam yang penuh bintang kini tergantikan oleh lebatnya hujan hingga akhirnya mereka berdua bersepakat untul tidur dan mematikan televisinya. Ketika mau tidur rasanya perut Azza terasa tidak enak.

Huek Huek Huek

Azza pun berlari menuju ke kamar mandi lalu di susul oleh Fauzan.

"Za, kamu ngga apa apa kan? "

"Ngga mas, Azza cuma mual doang,"

"Tadi siang kamu makan apa aja ko bisa kaya gitu? "

"Ya makan nasi lah, "

"Kamu ini, "

Tiba tiba umi pun mengahampiri mereka berdua.

"Ada apa ini, ko ribut ribut? "

"Ngga apa apa ko umi, ini tadi Azza mual kecapean aja kali ya seharian kan tadi happy graduation sama temen temen, " jawab Fauzan sembari di angguki Azza.

"Ya udah kalian berdua tidur saja, dan kamu Fauzan oleskan minyak gosok di kaki Azza ya supaya hanga. " jawab Khadijah sambil menyodorkan minyak angin.

"Nggih mi,  matursuwun." jawab Fauzan lalu membawa Azza ke kamar.

Kejadian mual itu terjadi bukan hanya satu kali. Hampir lima kali sampai Fauzan terjaga semalam.

"Sekarang kamu tidur ya, besok kita pergi ke dokter,"

Namun hanya di balas anggukan oleh Azza karena terlalu lemas.

💐💐💐

Esok paginya mereka pergi ke dokter. Cukup antre pagi ini, hingga sekarang nomor antrian Azza di sebutkan. Azza kini mulai di tanya keluhannya sambil di periksa. Alhasil semua normal baik baik saja.

"Semuanya normal, bu hanya saja istri bapa sedang mengandung, selamat ya pak, usia kandungannya baru menginjak empat minggu, " ucap dokter Anastasya.

"Yang bener dok,  alhamdulillah sayang akhirnya, " Fauzan telah senang sekali, dia pun memeluk Azza sambil mengecup kening istrinya itu.

Azza hanya kaku seperti tak percaya dia akan menjadi seorang ibu.

"Ko bisa ya saya hamil dok? " tanya Azza lugu.

Relung Azza🍁(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang