part 30

281 24 2
                                    

Hayo masih geregetan ngga 🤭
Next lagi hayuk,
Vote dulu pastikan ya hehe 😁

Kyai Ridwan, Nasrul dan Fauzan kini telah menghidupkan cctv. Kyai Ridwan terkejut bukan main. Dia menyangka Irva adalah gadis yang baik ternyata busuk. Apalah daya yang hanya manusia biasa. Selain mengucapkan istighfar.

Siapa saja yang memperbanyak istighfar maka Allah akan membebaskannya dari kedukaan dan memberinya jalan keluar bagi kesempitannya dan memberi rezeki dari arah yang tidak di duga duga.
                                         HR. abu Dawud.

Lain dengan Fauzan dia telah geram dengan perlakuan Irva.

"Perempuan Iblis!!!! "

"Sabar Zan, jangan biarkan setan merutuki dirimu kita belum tau betul bahwa itu Irva, karena lampu di gudang hanya remang-remang," bujuk Nasrul.

"Bagaimana saya bisa tenang kang!? Coba ketika Nashwa di posisi Azza pasti juga sampeyan tidak terima toh!? "

"Wes nduk koyo ngene wae, besok adakan sidang saja namun sidang kali ini di aula rumah kita, kita bicara baik baik dengan Irva, sekarang sudah malam tidak baik membuat para santri terbangun, " bujuk Ridwan.

Kini mereka bertiga kembali kerumah, sesampai di rumah Fauzan memeluk Azza dan meminta maaf kepada Nasrul tak lupa juga berterima kasih.

"Saya duga ini benar susu ini mengandung racun tikus, jika terlihat dari sinar ultraviolet handphone Nashwa seperti ada serpihan bubuk kecil. Memang ciri ciri racun seperti ini, " kini Nashwa memastikan semua orang di dalam ruangan itu. "Nashwa akan mengeceknya besok di laboratorium untuk memastikan benar tidaknya, tapi Nashwa yakin memang benar ini ada kaitannya dengan racun tikus Mba Irva,"

Kini semua orang telag beristirahat, lain dengan Irva di cecelingukan karena dia mencari gelangnya yang hilang. Tidur rasanya tidak enak, tetapi justru Irva yakin bahwa besok ada berita menggelegar bahwa anak yang di kandung Azza telah tiada. Takdir berkata lain liat saja besok.

🥀🥀🥀

Esok paginya para santri di pulangkan ke asramanya masing masing lantaran para ustad dan ustadzah mengadakan rapat. Para santri hanya berpikir ini mengasyikan. Siapa juga si yang ga suka dengan jam pelajaran di percepat?

Seperti halnya konferensi meja bundar semua orang terlihat diam dan kaku. Setibanya Nashwa dan Azza kini keadilan pun dimulai. Di dalam ruang lingkup itu hanya ada Ridwan, Khadijah, Azza, Fauzan, Nasrul, Nashwa, Irva, serta Mang Udin selaku staf administrasi.

"Sebelumnya assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh saya ucapkan maaf yang sebesar besarnya," semua orang menjawab salam Kyai Ridwan, belum sempat melanjutkan kata katanya itu Fauzan sontak menggebrak meja.

Brakkkkkkk

Semua orang pun terkejut.

"Abah ngga usah pake minta maaf di sini juga sudah tau siapa yang salah, ternyata ada udang di balik batu dalam pesantren ini! " kini rahang Fauzan mulai mengeras dan amarahnya kian memuncak.

Sementara Azza hanya mengelus pundak Fauzan "Istighfar Mas, semua bisa di bicarakan baii baik, "

"Azza... azza hati kamu di buat dari apa sampai sampai kamu bisa memaafkan manusia busuk ini!? "tunjuk jari Fauzan ke arah Irva.

"Ma.. Maksud Mas Fauzan apa yah? " Irva kini  nervous dan mulai nyalinya menciut.

"Sampeyan iki yang mau bikin cucu saya mau tiada kan!? "kini Khadijah ambil suara.

Irva hanya diam ketakutan.

"Ga usah ngeles deh Mba kita semua tau kau kemarin maghrib menemui seseorang kan di dekat gudang, " Ketika Nashwa mengucapkan kata kata itu Irva tersenyum miris.

Relung Azza🍁(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang