1. Baby wants a Baby.

6.1K 243 39
                                    

BYANICE Season 2

...

Sorry for the typos!



....

"Byan.. come on.. by.. sayang.." byan sedang moody semenjak perusahaannya kembali aman.

Berkat bantuan semua pihak dicampur papa Anaies tentu saja. Tuntutan itu dibalik menjadi perusahaanlah yang menuntut si pembuat masalah atas tindakan pencemaran nama baik.

Dan masalah ini berangsur selesai. Byan bisa bernafas lega lagi di atas kasurnya.

Tapi kini Ares yang menjadi sasaran empuk objek hormonnya. Byan ingin mempunyai anak, seperti asistennya yang baru saja cuti masalah umur kandungan rawan.

Dan mereka terpaksa harus kembali merekrut Robert untuk ikut ambil andil dalam hal ini. Robert akan menjadi asisten byan untuk kedepannya.

Jadi sekarang masalahnya adalah Ares yang mencoba memberi pengertian untuk byan.

Byan pernah meminta seorang anak untuk hadir diantara mereka, tapi itu dulu, dan sudah reda.

Sekarang makin menjadi sampai menuduh Ares tidak ingin memiliki anak bersama byan. Padahal, siapa sih yang tidak mau!?

Tapi byan jelas lebih penting daripada nafsunya.

"Byan.. kamu gak mau bukain pintunya buat kakak?" Byan mengunci dirinya di kamar setelah beradu argumen dengan Ares.

Dan sudah beberapa kali Ares mondar-mandir untuk berusaha membujuk byan.

"Mau kopi gak? Lumayan lah, Belum terlalu malem ini. Kita bisa beli di supermarket."

'kretak.' pintu kamar itu terbuka lebar. Byan keluar tanpa ekspresi dari dalam.

Ares tak tau jawaban apa yang ia dapatkan. Hanya saja melihat byan dengan cardigannya, maka Ares yakin byan ingin pergi bersamanya, ke supermarket, membeli kopi untuk mereka.

Karena semenjak Ares kembali pulang, tak ada kafein berlebih untuk byan.

Ares = no coffee.

Jadi tentu ini adalah sebuah tawaran langka meskipun byan masih mengibarkan bendera perangnya.

Mereka berjalan beriringan namun agak sedikit berjauhan karena memang Byan sengaja memperjelas space di antara mereka. Ares tidak keberatan, ia mengerti byan mungkin butuh waktu untuk memikirkan statementnya sendiri.

Supermarket tersedia di lantai dasar gedung ini, jadi mereka tak perlu repot-repot berdandan apa lagi membawa mobil untuk ke sana.

Dan Ares boleh bersorak gembira sekarang. Byan tak membawa dompetnya, ia hanya berjalan dengan tangan kosong bersama pikiran yang sudah menerawang rasa kopi.

Tch. Byan sekali.

Supermarket gedung tempat tinggal mereka tak terlalu ramai, entah karena sudah mulai petang atau para penghuni di sini memang bukanlah golongan orang yang suka keluar untuk sekedar mengunjungi supermarket. Gedung ini diisi oleh orang-orang sibuk. Ares paham itu.

Byan yang mendorong pintu di depannya.

"Selamat datang, selamat berbelanja." Ares tersenyum kecil membalas sapaan seorang pegawai kasir. Matanya masih awas mengikuti ke arah mana byan berjalan.

Byan tak basa-basi, ia langsung berjalan ke arah mesin pembuat kopi.
Matanya jeli memencet tombol-tombol disana seperti seseorang yang sudah terlatih. Ares hanya memperhatikannya sambil memilih minuman untuknya sendiri. Pilihannya terjatuh kepada minuman yang mengandung protein.

BYANICE (Season 2)-on holdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang