13. I said, "Mode on"

1.3K 125 20
                                    

Hai😭😚👍

.

.

.

.

.

Selamat-ehey-melanjutkan.

.

.

.

.

.

INI PANJANG GAIS. KLOS AJA KLO GASUKA YA. TERIMAKASI😌
Mmf mmf typo.
.

.

.

.

.

"Dokter, istrimu.."

"Istrimu.. dokter..."

"Dia.. istrimu.." Ares mulai hilang kesabaran.


"HEY. Blessing. You're gonna say that 'till your mouth watering or give me the right answer about,

what's. happening. here."

Oke. Blessing menghela nafasnya. Pria di hadapannya sepertinya harus mengetahui apa yang dialaminya sore ini.

" I Can't. I CAN'T take her blood. That's it..I really can't."

"Whaaat---"

"She's too cute. I CAN'T. Aku benar-benar tak tega."

Rahang Ares jatuh seketika. Ia sudah khawatir sampai akan menjatuhkan otaknya yang berharga itu, dan wanita di hadapannya hanya mengatakan bahwa ia tak bisa mengambil darah istrinya karena ia terlalu menggemaskan? Ares rasa ia sudah mulai gila mendengar omong kosong semacam ini.

"Come on.. blessing. Aku tidak punya banyak waktu untuk omong kosong semacam ini." Blessing menggeleng cepat.

"Ini berbeda! Dan ini bukan omong kosong, dokter! Aku akan mengambil sample darahnya untuk diuji tadi. Tapi istrimu menolak, dia bilang, dia terlalu lelah untuk sekedar membiarkan darahnya pergi sekarang."

Ares mulai mencium bau-bau tak enak disini.

"Lalu.."

"Lalu.. lalu dia menautkan kedua tangannya sambil berkata.. 'tolong dokter, by lelah sekali, ung?' AAAAA AKU BISA GILA. APA SEKARANG AKU MENJADI SEORANG YANG MENYUKAI WANITA!? HA--Mppfffttt.." Ares membekap mulut blessing dengan sekuat egonya.

"Jangan berteriak disini, young lady! Ini bangsal VIP. Jangan membuat tuduhan tak benar. Dan jaga ucapan mu. Byan adalah mutlak istriku, mengerti? Kau hanya terbawa suasananya.. dia memang sangat menggemaskan. Tapi sangat tidak profesional jika kau menuruti kemauannya hanya karena ia memohon, ia sedang sakit. Jadi cepat ambil sample darahnya dan resepkan obat terbaik untuknya ia hanya tak begitu menyukai jarum dan tempat ini ya tuhan..." Blessing hampir mati jika Ares tak memundurkan tubuhnya setelahnya.

"HHAAHH..HHAH.. kau gila. Aku hampir mati. Tanganmu bau sabun sabun antiseptik dokter!"

Ares menghela nafasnya. "Aku baru selesai mengoperasi, ingat?" Blessing mengangguk akhirnya.

"Tunggu apa lagi?" Blessing menunjuk dirinya.

"Siapa lagi? Cepat ambil sample darahnya, jangan sampai keprofesiolnalisanmu di pertanyakan setelah ini."

"Kau tak ingin masuk dokter?"

Ares menggeleng, sambil melirik jam tangannya. "Malam nanti aku akan berkunjung. Aku akan selesaikan perkara dengan perusahaannya."

BYANICE (Season 2)-on holdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang