35. Love me like you do

578 83 23
                                    




Wadow apdetnya gak santai🙂✋🏻

Nih ges aku jelasin garis besarnya. Ttng Timmy, kalo kalian baca dr Byanice yg pertama, itu ada di epilog atau bonus chaptnya gitu yg nyeritain ttng Byan yg lagi dapet masalah di perusahaannya, nah, itu awal mulanya.

Timmy punya bapak yg namanya June,  Andrew pernah nyebut namanya di yg part 'I'm falling' kalo gak salah.  Andrew tau perihal June, soalnya pernah nawarin anaknya buat bersanding sama Byan.

Tapi as u know, Byan maunya sama Ares aja sampe putusin buat pergi keluar negeri demi gak nikah. Nah, ternyata June masih berusaha biar anaknya jadi pendamping hidup Byan—yang pasti demi hartanya *perusahaan Anaies* itu. (Pdahal Anaies gak akan diturunin ke yang bukan sedarah meskipun suami atau istri sebagainya. Kalo cuma mantu aja ga bisa, cuma ya kecipratan dikit, dikit aja:))— contohnya Ares.

Byan yang diteror secara gak langsung di negwri orang itu ya udah aja gitu. Gak diambil berlebih, dia niatnya mau nanganin sendiri— karena dia udah janji kalo keluar negeri bakal baik-baik aja, cuma keburu Ares dateng.  Dan keciduklah sudah.

Jadi si June itu masih gak terima gitu anaknya gak bisa jd pendamping Byan. Jadi dia ngelakuin hal-hal kayak percobaan pembunuhan sebagai bales dendam.

Nah, Timmy juga sebenernya gak mau mau banget ngelamar Byan, itu kemauan ayahnya, dia cuma jadi anak sok tau aja— disuruh ini itu kayak diperguna namanya, makannya Byan bilang 'cari kehidupanmu sendiri', juga waktu pas diculik itu nama yg disebut-sebut penculik nama 'Tem' bukan June. Pdhl mah june yg ngerencanain.

Ares nyangkanya waktu tau ada orang yang tergila-gila sama Byan.. nyangkanya emang bener, mereka mau dapetin Byan, tapi yang ada kan malah dia juga ikut celaka. tapi Byan yang tau sendiri dari awal kalau yang sebenernya mereka mau tuh kedudukannya sebagai pewaris Anaies group. Makannya mereka ngalihin perhatiannya lewat teror-teror itu, Begitu sayang.


Tanya yok klo masi bingung:") 💅🏻🙂

Budayakan membaca ulang smpe mabok sperti aku:) yg lagi kehilangan arah akhirnya banting setir nambahin angst dikit. Dikit.

————————

Enjoy~

Spoil. Aja. Nanti. Lagi. Ngarang.nya. Mksh:)
————————

3 bulan setelahnya..

"Pah, aku ada pesta lajang salah satu klien malem ini gak bisa lama-lama nemenin kak Alicee.."

Andrew memberi gestur untuknya kembali duduk. Ia masih sibuk merentangkan tangannya untuk mempersilahkan salah satu asisten butik milik Alice mengukurnya dengan leluasa.

"Papah.." Byan tampak frustasi.

"Duduk dulu, jangan buru-buru. Pesta itu baru dimulai beberapa jam ke depan, kan. Kamu masih punya banyak waktu.."

"Tapi aku belum—"

"Duduk, Byanice." Byan mengatupkan mulutnya rapat-rapat. Sebenarnya ada perasaan tak enak menggerogotinya setiap kali ia kembali bergabung di acara keluarga seperti ini.

Tiga bulan sudah perceraiannya dengan Ares— menurut dirinya. (yang sudah mengirimkan surat cerai bertanda tangan sebelah pihak.)

Tapi Byan masih menjaga jarak sejauh yang ia bisa. Hubungan kedua keluarga yang masih baik membuatnya tak bisa memaksa mereka menjauh. Dan setahunya, Ares masih menghadiri beberapa jamuan atau pertemuan informal yang diadakan rutin oleh keluarga besarnya, hanya saja Byan tak pernah membuatnya dirinya mampu hadir. Akan selalu ada alasan untuk menghindar.

Ia takut bertemu dengan mantan suaminya. Ia tak bisa membiarkan dirinya diambil alih lagi, ia yang memutuskan untuk mengakhiri itu semua dan sekarang malah ia yang sedang berjuang mati-matian mengelak dirinya sendiri. Haha, pathetic. Byan yang begitu bodoh.

Byan selalu dapat menertawakan dirinya. Tapi kali ini, ia memastikan dirinya benar-benar berdiri di atas kakinya sendiri.

Dan alasannya datang kemari adalah untuk memilih salah satu gaun sopan yang rancang kakaknya untuk menghadiri pertunangan mantan adik iparnya. Ya, Afar akan bertunangan dengan gadis pilihannya pertengahan bulan depan. Tapi papahnya yang sangat baik hati membuatnya bersedia datang memilih pakaian satu bulan setengah sebelum acara:) sangat bagus. Bagus untuk mereka, sengsara dirinya.

"By the way.. Ares dateng malem ini, Alice menawarkan jasanya untuk buat pakaian formalnya, dan dia menyanggupi." Byan terdiam, ia merasakan jari-jari bahkan bibirnya kaku.

Tubuhnya merespon berlebihan, "A-apa?" Hanya bisikan itu yang mampu keluar dari bibirnya.

Andrew melihatnya dari pantulan kaca, Byan tampak memucat di bangku empuk itu. Andrew tanpa sadar membasahi bibirnya matanya mengalihkan pandangan ke arah lain selain gambaran putri bungsunya dalam keadaan tak begitu baik setelah mengambil keputusannya sendiri.

Andrew memutuskan untuk mendukung apapun keputusan Byan. Ia putuskan itu sesaat setelah mendengar apa yang benar-benar dirasakan Byan dari lubuk hatinya.

"Papah.." Byan memijat keningnya. Matanya terpejam sebelum berdecak.

"Papah gak ngapa-ngapain, papah cuma mau kamu datang minimal sekali dalam pertemuan keluarga kita—dan kebetulan Ares juga menyanggupi buat datang ke sini untuk membiarkan Alice bikin kan satu jas untuk dia.

hubungan kamu sama Ares yang kamu akhiri sepihak gak ada hubungannya sama ini dan bukan berarti juga karena itu kamu bisa melakukan hal yang sama untuk hubungan keluarga kita, Byanice. Kamu gak bisa terus-terusan menghindar."

....

"Malam ini ada pesta lajang salah satu klien, tapi sampai sekarang nona Byan masih berada di butik milik nona Alice, Tuan Andrew sepertinya mengajaknya berbica lebih lama. Nona Byan sempat memesan americano dingin dengan double shot, dan sebuah keik krim kecil sebelum berakhir di butik."

"Oke, kamu bisa kembali, terimakasih."

"No need to,  sir."




"Double shot, eh? I miss you too, baby. Dan akan selalu seperti itu. Kakak mohon tunggu sebentar lagi.."

—————————

Gimana-gimana? Dapet gambaran kedepannya? Areen gemessshhh. Haha, selamat tidur!

With luv, Areen.

BYANICE (Season 2)-on holdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang