Halo, areen disini:D
PS, ini shorttt..
.
.
.
.
Sorry for the typos!
.
.
.
.
.
"Atta mau pangku Aunty by." Eden was-was, singgasananya akan direbut.
"Boleh, bisa sharing paha aunty sama Eden." Byan memindahkan Eden sebelah pahanya yang lain. Membantu atta memanjat pangkuannya.
Eden merenggut tak suka. Kejadian itu tak luput dari perhatian orang dewasa yang lain.
Mereka sedang menunggu pesawat yang sedang disiapkan untuk keberangkatan mereka kembali ke tanah air.
Memang tak lama mengunjungi 'keluarga selamanya' itu, Byan nyatanya tak bisa beristirahat semenjak kedatangan mereka. Siapa lagi kalau bukan para kurcil yang berebut ingin mendapat giliran berinteraksi dengan Byan. Jadi mereka memutuskan hanya 2 hari bermain disana lalu buru-buru kembali.
Ares sampai ikut pusing membuat para keponakannya mengerti bahwa Byan adalah miliknya, hak patennya, hanya boleh menciumnya. Ya elah mas bucin. :") bocah itu mas, bocah:')
Sampai detik dimana akhirnya mereka memutuskan untuk pulang lebih cepat, para kurcil masih saja ribut meminta perhatian Byan.
Tapi Eden jelas selalu di depan. "Atta, pangku bubu aja sini yuk, nih, mumpung dek Kana lagi tidur." Atta menggeleng pelan. Mengusapkan tubuhnya ke dada Byan.
Bertambah adik makin tidak seru. Ia jarang bisa menarik perhatian bubunya. Tapi kalau sudah dekat dengan aunty by semuanya pasti akan memperhatikannya. Seperti sekarang.
"Sama baba aja, Aby aja nyaman nih baba gendong, kamu gak mau digendong lagi apa?"
Byan menggeleng jengah. "Biar aja kali kak, lagian mereka mau pada pulang, kasian. Byan gak keberatan kok. Byan kuat." Selepas Byan mengatakan itu, Ares dengan sengaja menyepak kaki Byan dari dalam, membuat panggukannya goyah.
"Tuh, oleng, tandanya gak cukup kuat." Byan mendengus. Membenarkan letak duduknya lagi.
"Byan kuat itu loh res, dia berusaha gitu masa kamu malah ngeraguin, kasih reward kek apa.." Lisa membisikkannya hati-hati ke telinga Ares. Takut byan mendengar dan merasa tak enak.
"Eden, naik ke gendongan ayah nak? Kasian aunty by baru sehat lagi masa sudah dikasih beban hidup yang segini sehatnya." Eden tak mau awalnya, cuma saat melihat kondisi auntynya yang terlihat mengeluarkan banyak keringat dan berekspresi kurang nyaman. Ia akhirnya menyambut uluran tangan ayahnya.
"Tuh, Eden pindah. Atta.." atta mau tak mau meninggalkan pangkuan Byan menuju babanya.
Byan mendesah lega, senyumnya terpaksa sekali harus melihat keponakannya kecewa karena tak bisa bermain bebas dengannya.
"Capek, hm?" Ares menempelkan sebuah botol minum ke pipi Byan. Byan menerimanya dan langsung menenggaknya.
"Ayah juga mau pulang hari ini?" Wira yang tadi sedang asik menyekrol beranda Twitternya mendadak berhenti untuk melihat Byan.
![](https://img.wattpad.com/cover/230518310-288-k342789.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BYANICE (Season 2)-on hold
Roman pour AdolescentsDulu bersama keluarga, sekarang bersama teman hidupnya!