Pagi ini anggi sudah bangun dari mimpi indahnya tanpa harus menunggu teriakan dari mama atau abangnya.
Setelah mandi, Anggi turun kebawah untuk sarapan. Di meja makan sudah ada Mama, Papa, dan juga Abangnya.
"Pagi ma, pa, bang al." sapa Anggi.
"Pagi." ucap mereka serempak.
"Tumben dah bangun, biasanya juga masih ngebo lo" ucap Alvin.
"Serah gue lah." ucap Anggi sewot.
"Dih, kok lo sewot!" ucap Alvin.
"Udah cepet habisin sarapannya, keburu telat nanti." ucap Anita melerai kedua anaknya. Merekapun makan dengan tenang tanpa bersuara.
"Kamu berangkat bareng siapa sayang?" tanya Papa kepada anggi. Anggi yang ditanyapun menjawab.
"Nanti dijemput sama temen." ucap Anggi.
"Temen apa temen?" goda Alvin.
"Dih apaan sih lo gajelas!" ucap Anggi.
"Cewek cowok?" tanya Papa Anggi.
"cowo pa." ucap Anggi pelan.
"Wahh udanh berani ngenalin pacar nih," goda Anita.
"Apasih ma dia bukan pacar Anggi, Anggi dijemput dia itu cuma sebagai tanda terimakasih Anggi karna udah dianter pulang kemarin gara-gara noh nungguin bang al buat jemput anggi lama banget sampe sore eh,, ternyata dia gabisa jemput niatnya mau naik ojol tapi hp Anggi low terpaksa deh Anggi nebeng dia." cerocos Anggi.
"Mana ada terimakasih kok dia yang jemput orang mah biasanya ditraktir kek. 'kan lo yang ngerepotin dia." tanya Alvin heran.
"Apasih orang dia yang mau kok." ucap Anggi acuh.
"Udah-udah cepet lanjutin makanya!" ucap Papa Anggi.
Tak lama kemudian terdengar bel dari luar. Anita segera membuka pintu untuk melihat siapa yang datang sepagi ini.
"Assalamualaikum Tante," ucap Saka sambil meraih tangan kanan Anita dan menciumnya.
"Eh.. Waalaikumsalam." ucap Anita.
"Angginya ada tante?" ucap Saka.
"Oh jadi kamu yang yang dimaksud Anggi?" ucap Anita yang membuat Saka terkejut. Bukan apa-apa hanya saja dia takut kalau Anggi melaporkan kelakuannya terhadap Anggi kepada Mamanya.
"I-iy-ya tan-te." ucap Saka gugup.
"Jenapa gugup? kamu yang mau jemput Anggi 'kan?" tanya Anita.
"I-iya tante." seketika Saka merutuki dirinya sendiri kenapa ia harus gugup, tapi ia juga bernafas lega karna ia pikir ia akan dimarahi oleh wanita paruh baya yang berada didepannya ini.
"Yaudah ayo masuk, Angginya lagi sarapan." ajak Anita.
"Iya tan." ucap Saka lalu mengikuti anita dari belakang.
"Siapa yang datang, ma?" ucap Alvin.
"Ini temennya Anggi, ayo duduk sarapan dulu." ucap Anita.
"Eh.. Gausah tante saya udah sarapan dirumah tadi." ucap Saka.
"Beneran?" tanya Anita.
"Iya tan" jawab Saka.
"Yaudah Anggi berangkat dulu ma,pa,bang." ucap Anggi lalu menyalimi tangan kedua orang tuanya beserta abangnya diikuti Saka.
"Kalian ke sekolah naik apa?" tanya Papa Anggi.
"Kita naik motor, om." jawab Saka.
"Oh yaudah hati-hati ya, jagan ngebut! kamu bawa anak saya." ucap Papa Anggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Saka
Teen Fiction"kamu tau? Ada tiga hal di dunia ini yang gak bisa aku hitung jumlahnya." ucap saka sambil memandangi langit yang dihiasi oleh banyaknya bintang. "apa?" tanya anggi menatap objek yang sama dengan saka. "yang pertama, banyaknya bintang di langit. Yan...