Saat ini Saka sedang berada di rumah setelah mengantar Anggi. Sedari tadi Saka melamun memikirkan Anggi.
'Cantik banget sih lo jadi cewek, gue jadi tertarik sama lo 'kan' batin Saka sambil tersenyum.
"Abang, kenapa dari tadi Bunda perhatiin senyum-senyum gak jelas sih?" tanya Dita (Bunda Saka) heran.
Sedangkan Saka yang ditanya pun masih senyam-senyum tidak jelas.
"Gak papa kok bun, Saka ke kamar dulu Bun." ucap Saka lalu meninggalkan Bundanya yang masih keheranan dengan tingkah anak sulungnya yang Aneh menurutnya.Sesampainya di kamar, Saka langsung merebahkan dirinya di kasur king size-nya. Dia masih membayangkan wajah Anggi yang menurutnya sangat imut.
"Kok gue jadi kepincut sama tuh cewek bar-bar sih?" ucap Saka pada dirinya sendiri.
"Kayaknya gue emang suka beneran sama tuh cewek," monolog Saka.
"Akhhhh." Saka mengusap wajahnya kasar.
"Kenapa gue jadi gini sih." ucap Saka.
Sedangkan disisi lain, Anggi sedang mengingat tentang kejadian saat ia pulang bersama Saka.
Ia sangat malu saat Saka mengetahui bahwa dia sedang merona atas gombalan yang diberikan Saka.
"Kok gue jadi mikirin tuh cowok tengil sih," ucap Anggi.
"Gak, gue gak boleh suka sama dia. Tapi kalo gue beneran suka gimana? Kalo gue cuma di bikin baper doang gimana? Akhh... gak, gak boleh anggi. Lo gak boleh suka sama Saka." ucap Anggi pada dirinya sendiri.
"Kok gue jadi baper beneran sih sama Saka." ucap Anggi
Saat ia sedang sibuk memikirkan perasaannya terhadap Saka, tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu kamarnya.
Anggipun berdiri untuk membuka pintu.
"Kenapa?" tanya Anggi kepada Alvin.
"Disuruh turun noh sama Mama." ucap Alvin.
"Ngapain?" tanya Anggi.
"Mau pamit, katanya Papa ada urusan ke luar kota. Mama juga ikut." ucap Alvin lalu turun ke bawah diikuti Anggi.
"Sayang, Mama sama Papa berangkat dulu ya." ucap Anita.
"Kenapa mendadak, Ma?" tanya Anggi.
"Tadi Papa baru dapat telpon dari perusahaan cabang yang ada di Bandung, katanya ada masalah yang mengharuskan papa turun tangan kesana, Sayang." ucap Dandi.
"Berapa lama disana, Pa?" tanya Alvin.
"Cuma tiga hari, habis itu langsung pulang." ucap Dandi.
"Yaudah kalo gitu Mama Papa berangkat sekarang. Kalian baik-baik dirumah, Anggi jangan kebanyakan begadang buat nonton drakor terus, Abang juga jangan kebanyakan keluar malam-malam kalo gak ada Mama sama Papa. Anggi sendirian dirumah nanti," lanjut Dandi.
"Iya pa," ucap Alvin dan Anggi barengan.
"Yaudah kita pamit, ya" ucap Anita.
Setelah Mama dan Papanya pergi, Alvin dan Anggi duduk di ruang keluarga. Alvin sibuk nonton tv, sedangkan Anggi sibuk dengan ponselnya.
"Dek, nanti Abang mau keluar bentar, ya?" ucap Alvin.
"Kemana? Gak denger tadi Papa bilang apa? Jangan keluar malam. Gue gak mau sendirian di rumah ya." ucap Anggi.
"Nggak sendirian kok, ada Bibi sama Satpam didepan." ucap Alvin santai.
"Lo berani keluar ninggalin gue, gue aduin ke Papa tau rasa lo." ancam Anggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Saka
Teen Fiction"kamu tau? Ada tiga hal di dunia ini yang gak bisa aku hitung jumlahnya." ucap saka sambil memandangi langit yang dihiasi oleh banyaknya bintang. "apa?" tanya anggi menatap objek yang sama dengan saka. "yang pertama, banyaknya bintang di langit. Yan...