[MSS 7]

32 4 2
                                    

Vote guys..

Saka's family time

Enjoyy🤗
.
.
.
.
.

Saka membuka pintu kamarnya yang terlihat sangat gelap. Ia masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Setelah keluar, Saka membaringkan diri diatas ranjangnya. Ia memikirkan kejadian siang. Ucapan Anggi masih terngiang diingatan Saka.

"Siapa yang ngelabrak Anggi? Siapa yang ngaku jadi pacar gue?" tanya Saka pada dirinya sendiri.

"Gak bisa dibiarin kalo kaya gini terus, yang ada gue gak bis adeketin Anggi kalo gitu. Gue harus cari tau." monolog Saka.

Ia segera men-dial nomor Rava untuk membantunya mencari tau siapa orang yang telah mengaku sebagai pacar Saka.

"Halo, kenapa?" tanya Rava. Terdengar dari suara Rava yang seperti sedang menahan sesuatu. Entah sedang menahan apa.

"Gue butuh bantuan lo."

"Apa?"

"Bantuin gue cari tau soal orang yang dimaksud Anggi."

"Pacar lo maksudnya?"

"Gue kagak punya pacar, bjir."

"Terus siapa kalo bukan pacar lo?"

"Ya mana gue tau, pokoknya besok bantu gue cari tau tentang cewek itu."

"Yoi, lagian ngapa lo kek prustasi gitu sih?"

"Iyalah, lo gak inget tadi Anggi bilang apa?"

"Bilang apa, emang?"

"Lo pikun apa bego?"

"Sialan lo, emang tadi Anggi bilang apa sama lo?"

"Dia bilang, gue gak boleh deketin dia 'kan tadi?"

"Terus kenapa?"

"Keknya otak lo perlu di refreshing ya Rav? Kesel gue ngomong sama lo yang kadang lolanya melebihi batas wajar."

"Ya makanya gue tanya, emang kenapa kalo lo ga boleh deketin dia? Takut gak ada yang bisa lo ganggu lagi? Mendingan jangan ganggu anggi deh. Dia itu baik, kesian pacar lo juga kalo lo deketin Anggi terus."

"Ya karna gue mau deketin Anggi lah, dan satu lagi gue tegasin. Gue gak punya pacar,"

"Ehm, keknya gue mencium bau-bau orang kasmaran nih."

"Dasar titisan Roy Kiyoshi, lo."

"Pokoknya besok lo bantu gue cari tau tentang tuh cewek."

"Oke lah, udah dulu bhay gue kebelet boker bjir."

"Jorok lo, yauda sana tuntasin dulu hasrat lo jangan kebanyakan ngebacot, hahaha."

"Sialan lo! Lo yang ngajak ngomong mulu"

"Dih apaan, udah sana lo. Oiya, anak baek kagak boleh bicara kasar okee. Bhay orang ganteng mao tidur."

"Dasar lo! Gatau makasih banget jadi orang perasaan."

"Thanks."

"Hm."

"Udah sono lo bau tau gak kentut lo sampe sini."

"Laknat emang lo jadi temen bhaaayyy."

Setelah sambungannya terputus, Saka berniat untuk langsung tidur, padahal jam masih menunjukkan pukul 19.10. Tapi, niat itu batal ketika ada yang mengetok pintu kamarnya, lebih tepatnya menggedor karena pintu diketok secara brutal.

My Sweet SakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang