Bagian 8

413 59 16
                                    

Kebetulan yang Tak Diharap

Malam telah larut saat Seung Gi dan Suzy tiba di apartemen Seung Gi. Mereka menikmati makan malam mereka bersama sebelum Suzy mulai membacakan jadwalnya. Obrolan akrab terdengar di antara keduanya saat mereka menikmati makanan.

"Aku benar-benar berterima kasih padamu karena telah mempercayaiku menjadi manajer sementaramu, aku mendapat banyak hal baru hari ini. terima kasih, Seung Gi-ya," ucap Suzy dengan senyum cerah. Ia bangkit dan membereskan sampah sisa makanan mereka sementara Seung Gi mencuci tangannya di wastafel

"Mulai sekarang, aku tidak akan banyak menkritik drama yang kutonton, seburuk apapun itu. seluruh kru dan artis bekerja sangat keras. Satu hari pun belum tentu bisa menyelesaikan satu episode," Suzy masih kagum dengan pelajaran yang didapatkannya hari itu.

"Kau tadi melihat aktingku? Bagaimana menurutmu?" tanya Seung Gi usai mencuci tangannya. Ia kembali duduk di kursi makannya. Suzy yang tengah mencuci tangannya menengok ke arah Seung Gi dengan sebelah alis terangkat.

"Kau ingin aku berkata jujur atau tidak?"

"Jujurlah, tapi tolong katakan sesuatu yang bagus," ucap Seung Gi dengan cengiran lebar. Suzy memutar bola matanya sembari mematikan kran air. Ia mengeringkan tangannya dan kemudian duduk di hadapan Seung Gi.

"Sebenarnya, aku tak menyangka kalau sifat aslimu seperti ini. Aku sudah menonton beberapa dramamu, lalu tadi melihat kau berakting, sungguh, kau dan karakter yang kau perankan benar-benar berbeda. Aku tak bisa melihat Seung Gi di dalam Dae Yun atau tokoh-tokoh dramamu yang lain, meskipun kau yang memerankannya. Kau benar-benar mendalami peranmu," puji Suzy. Seung Gi menahan senyumnya agar tidak terlihat senang.

"Ah, rupanya kau bisa merasakannya. Berarti, aku berhasil," ucap Seung Gi bangga. Suzy mengangguk. Ia mengeluarkan buku catatannya untuk memeriksa jadwal Seung Gi dan menyiapkan pengingat untuk pria itu.

"Lusa, kau akan syuting di luar kota, tapi, kita harus ke sana besok agar kau memiliki waktu beristirahat. Aku sudah carikan penginapan tak jauh dari lokasi syutingmu. Malam ini kau bisa berkemas, akan kubuatkan catatan barang apa saja yang perlu kau bawa," jelas Suzy. Tangannya mulai sibuk mencatat daftar barang yang perlu dibawa Seung Gi.

Seung Gi termenung melihat gadis di depannya itu. Telinganya aman beberapa hari ini. Secerewet apapun Suzy, omelannya tidak membuat kepalanya sakit. Seung Gi sangat menyukai rasa ingin tahu dan antusiasme Suzy. Ia menyukai binar mata Suzy saat gadis itu melihat sesuatu yang baru. Rasanya, Seung Gi ingin mengenalkan banyak hal pada gadis itu. Ia ingin memberi tahu Suzy bahwa dunia jauh lebih luas dari yang diketahuinya.

"Ini barang-barang umum yang sangat perlu kau bawa. Jangan sampai ada yang tertinggal. Kau lebih paham barang pribadi yang kau perlukan, jadi, tambahkan sendiri. Beri tanda centang kalau barangnya sudah masuk ke koper. Ingat ya, kalau barangnya sudah di koper, kalau belum, jangan ditandai dulu. Mengerti?" Suzy menjelaskan pada Seung Gi.

"Yaa, kau pikir aku baru pertama kali pergi keluar kota huh? Packing adalah keahlianku, kau tak perlu khawatir. Berapa hari syuting di sana?" tanya Seung Gi. Suzy memeriksa kembali catatannya.

"Targetnya dua minggu. Kalau kau bisa bekerja dengan baik, aku tak perlu memperpanjang sewa apartemen atau mencari tempat menginap baru," ucap Suzy.

"Hei, kau meragukanku? Dengan kemampuanku, syuting itu bisa selesai sebelum dua minggu," Seung Gi berkata dengan penuh keyakinan.

"Baiklah baiklah, kita lihat saja nanti. Kurasa hari ini cukup. Berkemaslah dengan baik, aku sudah berpesan pada Jun Hae untuk kemari sekitar pukul sepuluh. Kau perlu menyesuaikan diri dengan tempat baru," Suzy mulai mengemasi barang-barangnya, bersiap untuk pulang, "Aku pulang dulu, sampai jumpa besok jam sepuluh, istirahatlah yang cukup malam ini," pesan Suzy sebagai penutup.

You're All I Wanted (Lee Seung Gi x Bae Suzy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang