Bagian 23

532 60 57
                                    

Segalanya Tepat Waktu

Lengking suara para penyanyi memenuhi gedung pertunjukan yang bekapasitas sekitar enam ratus kursi di pusat Kota Seoul. Berbagai properti pementasan sedikit demi sedikit mulai dipasang di area panggung pertunjukan. Seorang sutradara sibuk ke sana dan ke mari, memastikan semua aktor telah menguasai bagiannya masing-masing. Koordinator masing-masing bagian artistik maupun produksi sibuk memastikan bahwa semuanya sudah siap untuk gladi bersih yang akan dilaksanakan dua jam lagi.

Pementasan akan digelar dua hari lagi. Semua orang sibuk. Semua orang ingin memberikan yang terbaik. Tak terkecuali Bae Do San. Mendapatkan peran utama dalam pementasan pertama komunitas teater yang diikutinya menjadi kehormatan tersendiri bagi pria yang belum genap berusia 24 tahun itu. Siang malam ia berlatih, menghafalkan dialog, melatih mimik wajah, melatih vokalnya agar bisa stabil dari awal hingga akhir. Semuanya dia lakukan dengan sepenuh hati, lebih-lebih, hasil dari pementasan ini akan disumbangkan ke panti. Pria itu pun rela turun ke jalan, menghampiri orang-orang untuk menawarkan tiket pementasan di sela-sela latihannya.

Panti, tempat itu mendapat perhatian khusus bagi Bae Do San. Pamanya pernah bercerita bahwa ayahnya memiliki anak dari perempuan lain, dan anak itu menghabiskan masa kecilnya di panti. Anak yang ayah kandungnya direbut oleh ibu Do San. Do San tidak tahu pasti bagaimana kejadian yang sebenarnya, dan ia tak ingin tahu lebih banyak. Satu-satunya fakta yang paling jelas adalah ia membenci ibunya sejak ia melihat ibunya membunuh ayahnya dengan mata kepalanya sendiri dan memanipulasinya seolah-olah ayahnya bunuh diri. Do San kecil memeluk erat kenangan mengerikan itu sendirian, tanpa ada orang yang tahu, kecuali pamannya, Hyun Jin.

Ia tak pernah tahu di mana saudara perempuannya itu berada. Do San hanya tahu bahwa saudaranya itu bermarga Bae, sama seperti dirinya. Ia hanya tahu saudaranya itu berada di Korea, berbaur dengan ratusan atau mungkin ribuan manusia yang juga bermarga Bae. Ia tak tahu jika saudaranya kini berada di bawah lampu sorot karena menjadi manajer artis ternama, Lee Seung Gi. Pria itu hanya sibuk menenggelamkan diri pada dunia yang selalu mendapat tempat pertama di hatinya sejak lama.

Beberapa bulan yang lalu, Do San memutuskan untuk kembali ke Korea, memulai hidupnya yang baru berbekal uang yang diberikan Hyun Jin, dan bergabung dengan salah satu komunitas teater baru. Sesuatu yang digelutinya sejak duduk di bangku SMP secara diam-diam. Ibunya tak pernah mendukung hobinya itu sehingga Do San melakukannya secara diam-diam. Ia pernah mendapat amukan besar dari ibunya saat ketahuan mendalami dunia teater. Ibunya sangat ingin menjadikannya penerus Ban Yan, itu yang selalu dicanangkan pada dirinya sejak ia masih kecil, sejak ia ditinggal ayahnya. Sayangnya, pria itu tak pernah menginginkannya. Dunia bisnis adalah neraka yang sesungguhnya bagi seorang Bae Do San.

Dan, di sinilah ia sekarang. Sebuah gedung pertunjukkan yang cukup besar. Menjalankan pentas yang ke sekian kalinya. Menapaki proses demi proses untuk pementasan pertama komunitas teater yang diikutinya. Ia ingin membesarkan komunitas kecil ini dengan ilmu yang telah digelutinya sejak lama.

"Do San-ah, coba dengarkan bagian musik, setelah semua penyanyi berhenti bernyanyi, lalu suara biola mulai merendah, mulailah lakukan adegan pertamamu. Ingat, usai bagian opening, kau tetap berada di sayap kanan pintu kedua, jangan sampai ke backstage karena kau pembuka adegan," ucap sang sutradara memberi arahan pada Do San.

"Sebaiknya aku mulai tertawa sejak aku keluar atau saat aku sudah di tengah, Gamdognim?"

Sutradara itu tampak berpikir sejenak. Ia mulai membayangkan adegan yang tepat untuk pembuka. Dalam pementasan teater, babak pertama sangat menentukan minat penonton untuk melanjutkan menyimak. Jika babak pertama tidak berhasil menarik perhatian, bisa jadi penonton akan mulai meninggalkan kursinya di pertengahan pentas.

You're All I Wanted (Lee Seung Gi x Bae Suzy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang