Bagian 2

617 70 12
                                    

Pesona Lee Seung Gi

Rombongan manusia berkumpul di depan sebuah gedung. Beberapa tampak membawa poster dengan wajah pria tampan terpampang di sana. Ada yang membawa buket bunga dan tas kertas berisi hadiah-hadiah sederhana yang disiapkan dengan penuh ketulusan. Tidak hanya remaja perempuan, beberapa perempuan paruh baya dan lelaki pun turut hadir di sana. Wartawan dengan kamera terbaiknya pun siap membidik sang bintang yang akan keluar dari gedung tersebut. Tak peduli mendung yang telah menggantung sejak tadi, satu-satunya harapan mereka adalah bertemu dengan sang idola, meskipun hanya sekejap mata.

Pintu utama gedung itu mulai terbuka. Beberapa penjaga keamanan mulai menertibkan kerumunan agar tidak terjadi kericuhan. Seorang pria dengan tinggi sekitar 182 cm berjalan keluar diikuti oleh pria lain yang merupakan manajernya. Senyum manis dengan lesung pipi di salah satu sudut wajahnya membuat pesonanya semakin terpancar.

"KYAAA!!!"

"Oppa!!!"

"Seung Gi-oppa!"

"Saranghae, Oppa!"

Pria itu melambaikan tangannya pada para penggemar yang terus meneriakkan namanya. Beberapa mencoba memperkecil jarak di antara mereka namun tertahan oleh para penjaga keamanan. Ada pula yang mencoba memberikan hadiah-hadiah yang telah disiapkan, baik langsung kepada pria itu ataupun menitipkannya pada sang manajer. Sedikit kewalahan, pria itu menerima hadiah-hadiah atau bunga yang diberikan oleh para penggemar sebagai wujud kepeduliannya pada mereka.

Seiring dengan lampu kilat para wartawan yang terus mengambil gambar kedekatan antara bintang dan penggemar, senyum di wajah pria tampan itu tak pernah pudar. Ia terus berjalan sembari menyapa mereka, diiringi dengan ungkapan rasa sayang dari mereka yang membuat jantungnya seperti ingin meledak. Ia tak menyangka dirinya begitu dicintai hingga sedemikian rupa. Berapa lama mereka menunggu? Berapa lama mereka berdiri di sana dan menanti kedatangannya? Membayangkannya saja membuatnya merasa terkesima.

"Terima kasih, terima kasih, aku juga mencintai kalian! Sampai jumpa lain waktu!"

Pria itu memasuki mobil diikuti manajernya yang sedikit kewalahan membawa hadiah dari para penggemar. Sesaat kemudian, mobil bergerak meninggalkan kerumunan yang masih riuh.

"Penggemarmu semakin banyak saja, Seung Gi-ya! Lihat hadiah-hadiah ini, aku sampai kewalahan membawanya!" ucap sang manajer sembari meletakkan hadiah-hadiah itu di jok mobil bagian belakang. Beberapa buket bunga yang dibawa oleh pria itu pun diambil alih oleh sang manajer untuk diletakkan di belakang.

"Jangan sampai ada yang rusak atau aku akan membunuhmu, Hyung!" pekik pria itu. Hanya decakan dan tatapan sebal yang didapatkanna.

"Ya! Aku tidak seceroboh kau, bodoh!"

Pria itu tergelak. Andai bukan manajernya yang bicara, ia pasti sudah memukulnya keras-keras.

Lee Seung Gi, pria itu memang memiliki pesonanya sendiri. Seorang aktor yang dicintai dan mencintai penggemarnya dengan begitu hebat. Kedekatannya dengan penggemar menjadi hal yang selalu diburu oleh para wartawan. Apalagi, saat ini, ia mulai menjalani sebuah proyek drama baru dan tengah menjadi sorotan. Di hari pembacaan naskah perdananya, ia tak menyangka para penggemarnya turut hadir bahkan menunggunya sampai selesai.

"Hyung, setelah sampai apartemenku, kau harus membantuku membawa hadiah-hadiah itu. Jangan langsung pulang."

"Tak perlu kau beri tahu pun aku sudah paham."

Seung Gi terkekeh. Manajernya, Bae Se Hyeong, sudah sangat paham dengan dirinya. Se Heyong selalu berada di sisinya, menyiapkan segala hal yang diperlukannya, menyusun jadwalnya dengan baik, bahkan memperlakukan Seung Gi seperti adiknya sendiri. Seung Gi pun sudah menganggap Se Hyeong layaknya keluarga.

You're All I Wanted (Lee Seung Gi x Bae Suzy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang