Epilog

619 59 50
                                    

You're All I Wanted

"Baik, kurasa, pertemuan kita hari ini cukup. Silakan kembali ke tempat masing-masing dan lanjutkan kerja kalian."

Para manajer dari masing-masing divisi satu-persatu mninggalkan ruang pertemuan Ban Yan. Mereka menganggukkan kepala pada gadis berambut cokelat yang masih duduk di tempatnya. Rambut yang dulu selalu dicepol rapi itu kini lebih sering digerai, membuatnya terlihat jauh lebih menawan.

Banyak orang mengenal gadis itu. Bae Suzy. Sosoknya sempat menggemparkan dunia hiburan Korea setelah fotonya berciuman dengan aktor kenamaan Lee Seung Gi tersebar di jagad maya. Kegemparan itu terjadi tepat beberapa hari sebelum manajemen Lee Seung Gi mengonfirmasi hubungan mereka.

Entah sudah berapa lama kejadian itu terjadi. Enam bulan? Atau tujuh? Suzy tak mengingatnya dengan pasti. Kini, ia disibukkan dengan Ban Yan. Yang jelas, sejak saat itu, dirinya tak pernah luput dari media, seolah menjadi bagian yang tak bisa dilepaskan dari Seung Gi. Setiap ada berita Seung Gi, namanya tak luput dicatut. Begitu pula sebaliknya. Nama Seung Gi juga sering dibawa saat ada berita tentang dirinya.

Keputusannya menerima permintaan Tae Yun untuk menjadi pemimpin Ban Yan juga menggemparkan dunia bisnis. Bagaimana tidak? Setelah banyak diberitakan karena menjadi kekasih Lee Seung Gi, secara tak terduga, seorang Bae Suzy menjadi pemimpin salah satu perusahaan properti ternama di Korea. Banyak yang meragukan kemampuan Bae Suzy, namun, nyatanya, gadis itu benar-benar membuktikan bahwa ia bisa memberikan yang terbaik. Semakin banyak yang mempercayai Ban Yan, semakin banyak yang ingin membeli saham Ban Yan, semakin besar keuntungan yang diperoleh Ban Yan.

Berbulan-bulan telah berlalu sejak masa terberat dalam hidupnya, kini, hidupnya lebih baik. Jauh lebih baik.

Setelah semua manajer meninggalkan ruang pertemuan, Suzy memeriksa ponselnya. Ada beberapa pesan masuk. Satu-satunya pesan yang menarik perhatiannya adalah pesan dari Seung Gi, kekasihnya.

Aku akan tiba di kantormu sekitar setengah jam lagi. Bersiaplah.

Suzy memeriksa jam pesan tersebut. Pesan itu dikirim dua puluh menit lalu. Artinya, sepuluh menit lagi, pria itu tiba. Cepat saja, Suzy bangkit dan meninggalkan ruang pertemuan untuk menuju lobi.

***

"Sajangnim..."

Suzy yang tengah berjalan langsung berhenti saat mendengar resepsionis memanggilnya. Gadis yang mengenakan kemeja putih yang dipadukan dengan celana panjang dan blazer hitam itu menoleh ke sumber suara. Resepsionis tadi bergegas mendekati Suzy dan berbisik ke telinga Suzy.

"Orang itu datang lagi, Sajangnim. Aku sudah berkata padanya kalau kau ada pertemuan penting dan akan pergi bersama Lee Seung Gi, tetapi, dia tetap menunggumu," ucap resepsionis itu sembari menunjuk pria yang duduk di kursi tunggu.

Suzy menoleh ke arah yang ditunjuk oleh resepsionisnya itu. Seorang pria tampan dengan setelan rapi tampak duduk di sana. Sebuket bunga mawar tampak tergeletak di meja yang ada di depannya. Suzy menghela napas panjang.

Merasa ada yang memperhatikannya, pria itu menoleh ke arah Suzy dan resepsionisnya. Senyuman merekah di wajah pria itu saat mengetahui Suzy berada di sana. Ia segera bangkit dan berjalan mendekati Suzy.

"Dia ke sini, Sajangnim," resepsionis itu panik. Kehadiran pria itu selama beberapa minggu belakangan benar-benar membuatnya takut dan risih. Pria itu bisa seharian berada di kursi tunggu meskipun resepsionis telah berkata kalau Suzy tidak ke kantor.

"Kembalilah ke tempatmu, kali ini biar kuhadapi," bisik Suzy. resepsionis itu menurut dan kembali ke tempatnya bersamaan dengan pria itu tiba di hadapannya.

You're All I Wanted (Lee Seung Gi x Bae Suzy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang