Bagian 15

431 57 21
                                    


Pengkhianat Besar

"Hati-hati, Sung Jae-ya, kabari aku jika kau sudah tiba di rumah," pesan Seung Gi saat Sung Jae berpamitan untuk pulang.

"Tentu saja, jaga diri kalian baik-baik. Kalau ada sesuatu yang mencurigakan, segera beri tahu aku," ucap Sung Jae dengan senyum semringah. Ia tak menyangka hobinya dalam mengutak-atik data bisa membuatnya bekerja sama dengan idolanya, bahkan ia menjadi orang yang dipercaya oleh idolanya itu.

"Terima kasih telah mempercayaiku, Hyung. Aku tak tahu di kehidupan sebelum ini perbuatan baik apa yang kulakukan, hingga saat ini aku bisa sangat beruntung bisa membantumu," ucap Sung Jae masih dengan senyumnya. Seung Gi hanya tersenyum dan menepuk bahu anak itu dengan lembut.

"Aku berjanji tak akan membuatmu kesulitan lebih berat lagi, Sung Jae-ya. Semua ini akan segera berakhir, dan kau bisa mengidolakanku dengan tenang," ucap Seung Gi yang berhasil membuat Sung Jae terbahak.

Setelah Sung Jae pergi, Seung Gi kembali masuk dan duduk bersama Suzy di sofa. Gadis itu tampak tengah memijat kepalanya. Hari-harinya belakangan terasa amat sangat berat. Mengetahui Soo Ra terlibat dalam semua ini membuatnya semakin bingung harus berbuat apa.

Keberadaanku di dekat Seung Gi hanya akan membuatnya mendapat lebih banyak kesulitan.

Seung Gi merengkuh bahu gadis itu dan menepuk-nepuknya lembut, berharap bisa meredam apapun yang sedang dirasakan olehnya. Suzy menarik napas berat. Ia tak menyangka kesialannya akan menimpa orang-orang di sekitarnya sampai sejauh ini.

"Batalkan saja kontrak drama ini."

"Apa?"

Duduk Suzy menegak dan tangan Seung Gi pun menyingkir dari bahu gadis itu. Apa lagi ini? Haruskah masalah hidupnya membuat Seung Gi berkorban sampai sejauh itu?

"Kau gila?"

"Kau baru menyadarinya?"

"Yaa! Aku serius! Kalau kontrak ini dibatalkan, kau bisa dituntut! Kumohon, jangan terus-terusan mengorbankan dirimu seperti ini!" sentak Suzy.

"Kau pikir aku bisa terus bekerja bersama pengkhianat?"

"Tapi kau tak bisa sembarangan begitu! Pekerjaanmu melibatkan banyak orang, banyak pihak, kau bisa merugikan mereka. Apa kau tak memikirkan itu?"

Seung Gi menarik napas panjang. Di lubuk hatinya yang terdalam, ia tak mau mengorbankan banyak orang karena masalah ini. Tetapi, baginya, tindakan Soo Ra benar-benar keterlaluan. Mereka bahkan hanya sebatas kenal, tidak akrab sama sekali. Bagaimana bisa perempuan itu dengan lancang menyebar foto dan artikel yang bisa memicu keributan?

"Untuk sementara, berpura-puralah tidak tahu apapun. Bersikaplah seperti biasanya. Tunggu semua ini terbongkar, maka kau tak perlu mengotori tangan maupun reputasimu sendiri," Suzy berusaha membuat Seung Gi berubah pikiran.Seung Gi menoleh dan menatap gadis itu lekat.

"Kalau bukan karena kau, sudah kubatalkan kontrak ini sejak aku tahu bahwa Soo Ra adalah orang suruhan Hye Jin," ucap Seung Gi dengan tegas Suzy memutar bola matanya kesal untuk mengalihkan pandangannya. Bertatapan dengan Seung Gi terlalu lama benar-benar tak aman untuk jantungnya.

"Maafkan aku, aku akan menyelesaikan ini dengan segera."

Suzy bangkit dari duduknya dan meninggalkan Seung Gi yang masih berada di sofa. Ekor mata pria itu mengikuti Suzy yang kembali ke kamarnya.

Seung Gi menyandarkan tubuhnya di sofa dan mengeluarkan sebuah kunci dari saku celananya. Kunci laci nakas tempatnya menyimpan catatan harian Se Hyeong semalam. Sembari menatap kunci itu, ia merenungi hal-hal yang dialaminya belakangan ini.

You're All I Wanted (Lee Seung Gi x Bae Suzy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang