Setelah perjalanan hampir 20 jam, akhirnya Jisung dan Githa sampai dinegara asal mereka.
"Kau sudah siap ?" Tanya Jisung saat mereka akan keluar dari bandara. Terlihat luar bandara sudah dipenuhi oleh fans dari Jisung SKZ, karena yang mereka tahu bahwa yang pulang hari ini hanyalah Jisung bukan Jinsoo sang idol terlupakan.
Dengan berbekal keberanian Githa keluar dari bandara tanpa masker atapun topi, Jisung pun juga begitu. Toh cepat lambat semua akan tahu. Bahwa Jisung SKZ telah membawa pulang idol Legend negara mereka.
Githa sudah masa bodoh jika nanti ada yang melemparinya telur, tomat, atau apapun itu. Dia tak akan lagi memeluk mereka satu persatu, ia sudah muak menjadi idol yang baik untuk fansnya.
Dan benar saja saat mereka akan keluar....
"Yak, disitu ada Jinsoo si idol pembunuh itu kan" teriak salah satu orang dari kerumunan fans SKZ membuat Githa berhenti.
Githa langsung melepas kacamata hitamnya dan mengeluarkan jari tengah untuk fans SKZ tersebut.
"F*ck your mounth, B*cth" ucap Githa setelah mengetahui siapa orang yang telah meneriakinya.
Hal itu membuat para fans terkejut, dengan tatapan tajam Githa membelah lautan massa diikuti Jisung dibelakangnya. Sekarang tanpa harus membukukan badan, ia telah membuat para fans terpaksa mengikuti kemauannya. Hanya kamera wartawan saja yang berani merekamnya, itupun dari kejauhan.
Kharisma Githa sekarang telah berubah, Para fans tampak menciut nyalinya untuk sekedar mendekati Jisung atapun meneriaki Githa balik.
Setelah sampai diparkiran mobil jemputan Githa dan Jisung langsung memasukinya."Hah...hah....hah" nafas Githa terengah
"Wah, daebak. Ternyata the power Legend of Idol masih dapat mengendalikan massa" ucap Jisung masih takjub
"Beri aku minum, rasanya saat berjalan kakiku sudah tak kuat menopang badanku lagi" ucap Githa mengeluh
"Nih, minumlah" ucap seseorang yang telah dimobil mereka sedari tadi. Dia duduk tepat dibelakang Jisung.
"Hwang Hyunjin" panggil Githa sambil memgeluarkan smirk dan menerima air minumnya. Ia harus membangun kembali bentengnya lagi agar tak direndahkan lagi.
"Oh, that's right. Apakah aku terkenal di Miami, Marghita Johannes right ?" Ucap Hyunjin juga tersenyum sambil memeluk Jisung dari belakang,sedangkan tangan satunya memberi uluran tangan pada Githa. Hal itu cukup mengejutkan Githa, ia pikir ia akan langsung dipanggil Jinsoo bukan Githa.
Dari telponan dengan Jisung, Hyunjin jadi tahu bagaimana harus bersikap pada Githa. Ia juga harus mendekati Githa dengan cara yang Githa mau, jika tidak semuanya akan sia-sia.
"Ohhh, that's right. thanks for appreciating me, Hyunjin" ucap Githa sambil menerima uluran Hyunjin
Dengan begitu Githa merasa dihargai sebagai Githa bukan Jinsoo.
"Your Reaction is so the best, emm...can ia speak korean language ?" Tanya Hyunjin hati-hati
"Oh, that's no problem. Sekarang kita teman. I like your style" puji Githa terhadap Hyunjin
"Oh, baiklah. Selamat datang dinegaraku Githa. Dan aku sangat tersanjung bisa diterima menjadi teman pertamamu setelah Jisung" ucap Hyunjin sambil tersenyum
"You are welcome, emmm...jadi ?"
"Jadi ?" Tanya Jisung tak mengerti
"Dimana aku akan tinggal ? Tak mungkin kan kau akan meninggalkanku dijalanan" tanya Githa mulai menggunakan bahasa Korea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sequel.For The Beginning |END|
FanfictionTerlupakan, Terkhinati, Terabaikan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan dia yang sekarang. Hanya karena satu kesalahan ia kehilangan segalanya, hanya karena satu kecerobohan kehancuran menghampirinya, hanya karena satu ketidakadilan kebencian m...