Ceklek....
Ia pun mulai masuk ke ruangan VIP para member BTS dengan dituntun oleh Jungkook. Setelah masuk dapat dilihat para member BTS menunggu dengan harap-harap cemas, bahkan yang terkenal cuek sekalipun.
Semua member pun berdiri setelah kedatangan Githa, kecuali satu orang yang masih stia berada dikursinya dengan kepala menunduk
"Jinsoo-a" ucap member dengan wajah girang menghampiri Githa
"Berhenti, jangan ada yang menyetuhku bahkan seinchi sekalipun" ucap Githa dengan tegas bahkan suaranya ikut menjadi berat.
"Jinsoo" ucap yang tertua berusaha membujuknya
"CUKUP, CUKUP, AKU BILANG CUKUP. Jangan ada yang memanggilku dengan nama itu lagi. Apa kalian tak punya media sosial. Kim Jinsoo SUDAH MATI, kalian tahu itu" ucap Githa dengan seluruh urat nadi di wajah keluar karena menahan amarah cukup besar. Untung saja ruangan mereka kedap suara jadi suara Githa tak terdengar hingga keluar.
"Tapi Jinsoo.."
"Apa kau tuli, Jung Hoseok-ssi ? Apa aku perlu menegaskan ulang ?
Bahkan seluruh berita telah menulisnya. Aku Marghita Johannes bukan Kim Jinsoo jadi tolong jangan melukai perasaanku dengan menganggapku orang lain" ucap Githa memelan tapi tetap terdapat ketegasaanya"Baiklah Githa, kami akan mengalah. Kita akan menganggapmu sebagai Githa bukan Jinsoo lagi" ucap sang Leader menyetujui permintaan Githa
"Terima kasih, Kim Namjoon-ssi" ucap Githa sambil menundukkan kepalanya. Ia menjadi lebih tenang tapi berbeda dengan yang lain, setiap Githa memanggil nama mereka dengan formal itu sangat menyayat hati mereka.
"Jadi untuk apa kalian ingin menemuiku ?" Tanya Githa agar dapat menyelesaikan urusannya dengan cepat dan kemabli beretemu yang lain. Ia sungguh sesak berada diruangan ini.
"Kami ingin menyelesaikan masalah dulu, kami ingin meminta maaf karena..." ucap Jungkook memulai namun terpotong oleh ucapan Githa
"Apa kalian sepicik itu ?" Tanya Gutha tiba-tiba sambil menundukkan kepalanya
"Hah ? Jin..ehh Githa kau sakit ?" Ucap Taehyung ingin mendekat karena khawatir
"Tetap jaga jarak denganku, tolong" ucap Githa memelas dengan wajah yang sangat tersakiti
"Apa kalian sangat rendah ? Apa kalian pernah memikirkan perasaanku dibandingan perasaan bersalah sialan itu"
"Githa kami tahu perasaanmu..."
"KALIAN TAK MENGERTI PERASAANKU, KALIAN TAK PERNAH MENGERTI. KARENA KALIAN BELUM PERNAH MERASAKANNYA, Dan apa ? Dengan mudahnya kalian mengatakan hal itu ? Apa kalian tak punya hati ?" Ucap Githa memotong perkataan Yonggi
"Githa yang aku lakukan dulu padamu memang sangat jahat..."
"Jika kau tahu, kenapa kau masih memaksaku memaafkanmu Jungkook-ssi. Why ?" Ucap Githa mulai melemah dan menitihkan air mata
"Aku...aku"
"Kenapa, oppa ? Kenapa ? Aku tak tahu apa salahku pada kalian, tapi kenapa kalian meninggalkanku saat itu, kenapa ?"
"Kami hanya..."
"HANYA APA ? hanya apa ? Takut popularitas kalian menurun ? Takut fans kalian berkurang ? Takut saham semakin anjlok ? IYA, APA BENAR SEPERTI ITU ?"
"Githa..."
"Ohh, apa kalian takut masuk berita Dispact sialan itu ? Terpampang dijudulnya, BTS membela seorang pembunuh ? Iya ? Begitu ?" Ucap Githa dengan nada penuh dendam
KAMU SEDANG MEMBACA
Sequel.For The Beginning |END|
FanficTerlupakan, Terkhinati, Terabaikan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan dia yang sekarang. Hanya karena satu kesalahan ia kehilangan segalanya, hanya karena satu kecerobohan kehancuran menghampirinya, hanya karena satu ketidakadilan kebencian m...