"Wah, daebak" ucap Jisung tak percaya
"Wae ?" Tanya Hyunjin yang sedang membuat kopi
"Githa sangat berani, lihat lah ini" ucap Jisung sambil menunjukan hpnya
"Dia membalas semua komentar foto pertamanya di instagram. Bahkan ia menggunakan kata kasar. Bukankah sangat jarang melihat sesuatu seperti ini" ucap Jisung masih terkagum
"Baguslah jika Githa mulai bergerak, tapi aku sedikit khawatir dengan hal itu" ucap Hyunjin
"Tak usah kau pikirkan, walaupun ia memiliki nama yang berbeda aku yakin dia orang yang sama. Dan dia pasti sudah berpikir dua kali kedepan tentang tindakannya" ucap Jisung lalu memeluk Hyunjin dari belakang
"Untuk hal itu tidak perlu ku khawatirkan Jisung, Apalagi Githa memiliki Backing-an Jiyong Hyung. Itu semakin membuatnya aman tanpa terlihat."
"Lalu apa yang kau takutkan ?"
"Kau, Aku, Kita, Stray Kidz. Aku takut dampaknya akan semakin buruk pada image kita, komentar jahat mulai membanjiri. Berita-berita mulai menyangkutpautkan denganmu" ucap Hyunjin sambil berbalik
"Kau takut hal ini berdampak pada kita ?"
"Bukan begitu..."
"Kita sudah sepakat Hyunjin, ini resikonya. Jika kau merasa takut dengan nasib kita lalu bagaimana dengan Githa. Betapa hancurnya ia saat hanya sendiri menerima itu semua. Dan jika kita tidak mengambil jalan ini, apa kau mau kita tetap bersembunyi. Sepintar-pintarnya kita pasti nanti akan terbongkar" ucap Jisung sambil menangkup wajah Hyunjin
"Dan bukankah dulu kau yang selalu menyemangatiku, Hm ? Lalu kemana keberanianmu sekarang ? Jangan berpikir untuk mundur Hyunjin, Githa sudah mempercayai kita. Aku tak ingin menghancurkanya dan membuatnya merasa sendiri lagi" lanjut Jisung langsung memeluk Hyunjin erat
"Maafkan aku, aku salah besar. Beruntung aku memilikimu" jawab Hyunjin membalas pelukan Jisung
"Inilah Hwang Hyunjin yang kukenal" ucap Jisung lalu mengecup bibir Hyunjin sekilas
"I want more" goda Hyunjin dengan gerlingan nakal.
"Ahh salahku, aku membangunkan singa yang sedang tidur" ucap Jisung menyesal
"Let's go to our room, Jisung-a" ucap Hyunjin langsung menggendong Jisung ala bridal style, mengabaikan teriakan dari submissive juga kopi yang mulai dingin
----
"Kemana saja kalian ?" Tanya Githa kesal
"Tak kemana-kemana koq" jawab Jisung hati-hati
"Apanya yang gak kemana-kemana. Aku ketok-ketok dorm kalian selama 15 kali dalam satu menit, padahal kalian sendiri yang bilang bahwa hari ini kalian free dan hanya kalian berdua yang didorm" ucap Githa masih kesal
"Mian, lagipula bukankah kau sedang sibuk membalas komentar ?"
"Aku membalas mereka karena dendam bukan mencari kesibukan, masa aku diam saja saat aku dibilang jalang atau sebagainya. Aku balaslah dengan yang lebih kasar. Dan kalian tak ada disampingku ? Betapa jahatnya kalian membiarkanku membalas mereka sendiri" marah Githa
"Ahh, janganlah begitu. Maafkan aku, aku tak tahu kalau kau mengharapkan kami" ucap Jisung menyesal dan diangguki Hyunjin
"Ahh, tauk gelap. Aku mau beli bahan-bahan di Supermarket kalian titip apa enggak ?" Tanya Githa membuat pasangan Hyunsung terkejut.
"Sendirian ? Naik apa ?" Tanya Jisung beruntun
"Ya sendirian lah, tak usah khawatir aku sudah minta mobil sama Jiyong Oppa dan tadi langaung dikirim salah satu mobilnya plus sopir" ucap Githa bangga
KAMU SEDANG MEMBACA
Sequel.For The Beginning |END|
FanfictionTerlupakan, Terkhinati, Terabaikan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan dia yang sekarang. Hanya karena satu kesalahan ia kehilangan segalanya, hanya karena satu kecerobohan kehancuran menghampirinya, hanya karena satu ketidakadilan kebencian m...