"Bagaimana ?" Tanya seorang perempuan yang sedang berjalan sambil menelpon seseorang.
"Mereka sudah tau nona"
"Seharusnya kau tak perlu jelaskan, Minsoo-a"
"Nanti mereka akan salah paham pada nona"
"Biarlah jika mereka salah paham, aku tak peduli. Yang penting adalah keinginan mereka tercapai"
"Tapi nona..."
"Ahh, sudahlah. Toh sudah terlanjur. Hari ini aku pulang telat" ucap Githa akan menutup telpon
"Ndee"
Setelah itu Ghita langsung menutup telponnya dan memasukkanya ke saku. Entahlah setelah pertengkarannya dengan Stray Kids ia merasa harus berjalan-jalan sebentar agar dirinya tak tertekan. Lagipula ia sudah berkerja sangat keras selama ia disini.
"Hah, aku lelah" gumam Githa sambil tetap berjalan.
"Haruskah aku ke rumah Jiyong oppa ?" Tanya Githa pada dirinya sendiri
"Ahh, lebih baik jangan. Pasti oppa akan semakin tertekan" lanjut Githa sambil menggeleng, mungkin jika ada orang yang lewat akan mengira Githa tidak waras tapi untungnya sore ini jalanan terlihat sepi.
"Oh, ya. Sam. Sudah lama aku tak menghubunginya" ucap Githa langsung mengambil hpnya lagi
"C'mon, angkatlah Sam" ucap Githa tak sabar
"Halo, siapa ini ?" Tanya seseorang dari seberang telpon
"Jangan bercanda, apa kau tidak menamai kontakmu hah ?" Tanya Githa kesal
"Ohh, kekasihku ternyata" ucap Sam membuat Githa tedsenyum bahkan pipinya sudah semerah tomat
"Jangan menggodaku, Sam"
"Oh tidak mungkin sayang. Jadi ada apa ? Kenapa seseorang yang melupakanku tiba-tiba saja mengingatku ?" Sindir Sam
"Oh, c'mon. Aku hanya sedang sibuk"
"Baiklah, baiklah. So ? What do you want from me ?"
"I want your lips" goda Githa
"Jadi siapa yang menggoda siapa ?"
"Hahaha, aku hanya bercanda. Bagaimana keadaan disana ? Kau tidak selingkuh kan ?"
"Emm sepertinya kau harus patah hati karena mungkin aku akan jatuh cinta pada Justin" jelas Sam bahwa Justin bekerja dengannya selama Githa pergi
'Yak, Bro Sam. Aku masih normal' teriak suara lain yang sudah dipastikan adalah Justin
"Hahaha, jadi Justin sudah mau bekerja" ucap Githa mengingat jika dulu sangat susah memaksa Justin bekerja bersama mereka, dengan alasan ingin bersenang-senang saja.
"Ya, begitulah. Aku memaksanya, sejak kau tak ada akau cukup kelelahan mengatur cafe sendiri"
"Unch, maafkan aku. Dalam waktu dekat aku akan pulang, aku jan..."ucap Githa merasa bersalah
"Eits, jangan berjanji untuk yang belum pasti. Bersantailah aku tak akan meninggakanmu, aku tetap menunggumu. Ok ?" Ucap Sam memotong ucapan Githa
"Ok lah kalau begitu, dan jangan menggoda para pelanggan"
"Seharusnya aku yang khawatir padamu"
"Kenapa ?" Ucap Githa sambil duduk setelah berjalan dan berakhir memutuskan untuk duduk ditaman dekat apartemennya
"Karena kau selalu dikelilingi lelaki tampan disana"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sequel.For The Beginning |END|
FanfictionTerlupakan, Terkhinati, Terabaikan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan dia yang sekarang. Hanya karena satu kesalahan ia kehilangan segalanya, hanya karena satu kecerobohan kehancuran menghampirinya, hanya karena satu ketidakadilan kebencian m...