Chapter 27 : I want to Back

1K 124 19
                                    

Malamnya Githa menepati Janjinya. Saat ini ia bersama member Stray Kids sedang makan bersama disalah satu restoran ternama di Korea Selatan, tak lupa dengan penjagaan ketat yang telah disewa oleh Jiyong.

Sejak kontrofersi kemarin semakin banyak orang yang mulai mengenal Stray Kids dan Githa, maka dari itu Jiyong tak ingin ambil resiko jika terjadi hal buruk pada mereka. Karena seribu sayang saat ini ia tak bisa ikut makan bersama akibat pekerjaan yang tak bisa ia tunda.

Saat sedang sibuk memanggang daging untuk para member tiba-tiba saja telpon Githa berdering. Dengan sigap Hyunjin mengambil alih pemanggangan menggantikan Githa.

Dengan gerakan mata Githa permisi untuk menerima telpon ditempat yang sepi, karena saat ini sungguh restoran dalam keadaan berisik dan dapat dipastikan Githa tak akan dapat mendengar suara dari sang penelpon jika tetap memaksa berada di tengah-tengah restoran.

"Yeoboseyo ?" Tanya Githa setelah berada di belakang restoran yang berupa taman dengan suasana yang sepi, tempat yang tepat untuk menerima telpon

"...."

"Yeoboseyo ?" Tanya Githa sekali lagi

"...."

Githa yang mulai hilang kesabaran menghembuskan nafasnya dengan kasar, jika tahu begini ia tak perlu susah-susah berjalan ke belakang restoran hanya untuk menerima telpon seperti ini.

"Yeoboseyo ? Jika kau masih taj ingin berbicara maka akan ku tutup telponnya. Terima kasih telah menyusahkanku" ucap Githa penuh penekanan disetiap katanya

Saat akan menutup telpon tiba-tiba saja suara dengan isak tangis terdengar di telinga Githa. Seperti tersambar petir, Githa langsung tahu suara siapa itu. Ia sangat mengenalinya dan tak akan pernah melupakannya. Bukannya tak ingin tetapi tak bisa.

"Bisakah aku bertemu denganmu ?" Tanya orang tersebut dengan nada tersenggal karena menahan isak tangis

"...." Githa diam seribu bahasa, ingin rasanya menolak tetapi entah kenapa hati nuraninya tak bisa di ajak kerja sama. Ruang kecil dalam hatinya seperti memberontak agar Githa mengiyakan

"Kumohon, biarkan aku melihat wajahmu lagi secara langsung" ucap orang tersebut lagi

Githapun menghembuskan nafasnya dengan kasar

"Kirimkan tempat dan waktunya, pertemuan itu akan menjadi terakhir kalinya" ucap Githa dengan satu tarikan nafas, pada akhirnya ia mengalah. Ia tak setega itu hingga menolak orang yang pernah berjasa dalam hidupnya.

"Terima kasih.aku sangat berterima....tut...tut..." belum selesai bicara Githa langsung menutup telponnya, ia belum bisa menerima dengan lapang dada. Masih ada perasaan dendam jauh di lubuk hatinya.

Setelah menaruh ponselnya ke saku, Githa langsung mendongakkan kepalanya untuk melihat langit malam, sungguh entah apalagi yang akan muncul dari masa lalunya. Ia hanya ingin segera pulang.

"Siapa ?" Tanya seseorang yang tiba-tiba muncul dari belakang Githa hingga membuat Githa terkejut

"Bukan siapa-siapa, hanya masa lalu yang kembali datang" jawab Githa dengan enteng seperti tak ada beban. Tapi nyatanya hatinya meringis kesakitan karena hal ini.

"Kau tak perlu memaksakan diri, jika kau tak mau tinggal pergi saja"

"Aku tak bisa, sung. Dia terlalu berjasa di hidupku walau hanya masa lalu" ucap Githa terdengar akan terisak

"Come here my girl" ucap Jisung merentangkan tangannya.

Githa langsung berhambur ke pelukan Jisung mencari kehangatan sebagai teman, saat ini yang ia butuhkan adalah sebuah pelukan. Sungguh ia benar-benar hancur jika masa lalu selalu muncul dihadapannya, tapi apa daya dirinya juga tak tega untuk menolak mereka.

Sequel.For The Beginning |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang