"Kurang apa lagi, tha ?" Tanya Jisung sambil mendorong trolli
"Gula udah, baking powder udah, coklat udah, garam udah, sama sayuran dan buah juga udah. Kayaknya udah semua deh" ucap Githa sambil melihat cheeklist yang telah dibawakan sang pacar
"Ya udah kalau gitu bayar cepetan, gara-gara siapa coba nih aku harus jadi babu" ucap Jisung kesal
"Ehh, ga usah mancing lagi ya" ucap Githa ikut marah
"Iya deh iya, aku mah apa" ucap Jisung dengan nada memelas
"Ehh, sung ada diskonan tuh. Lihat sana dulu yuk" ajak Githa
"Ahh, gamau ah. Bayar langsung aja" tolak Jisung
"Ihh jisung mah gitu. Ayokkk" paksa Githa dengan sekuat tenaga, akhirnya pun Jisung mengalah dan kembali mengikuti Githa dari belakang
"Githa" panggil Jisung tiba-tiba
"Whut ?" Tanya Githa sambil melihat-lihat barang
"Githa ga mau nanya apa-apa gitu ke Jisung ?" Tanya Jisung
"Emmm...gak deh" ucap Githa ragu-ragu dan berhenti sejenak karena tahu maksud tujuan Jisung bertanya seperti itu.
"Oh, ok" ucap Jisung membuat suasana jadi canggung
"Ehh, hubungan Jisung gimana ?" Tanya Githa berusaha mencairkan suasana
"Jisung ?"
"Iya, Han Jisung"
"Oh hubunganku, putus"
"Hah ? Putus ?" Ucap Githa terkejut
"Iya, gantian pacaran ama Hyunjin"
"Wuahhh, daebak...eh" ucap Githa keceplosan menggunakan bahasa ibunya
"Ngapain ? Aneh pake bahasa sendiri ?" Sindir Jisung
"A-ah eng-gak. Udahlah, trus sekarang gimana ?" Ucap Githa berusa mengalihkan pembicaraan
"Katanya enggak mau nanyain apa-apa" goda Jisung
"Aku tampol ya, kan tadi Jisung sendiri yang nawarin" ancam Githa kesal
"Udah 2 bulan ini, dia yang nembak aku duluan semenjak Minho hyung menyerah denganku" ucap Jisung santai
"Tuh kan bener kataku, Hyunjin suka sama Jisung" ucap Githa bangga
"Kapan Githa ngomong ke Jisung, perasaan yang ngomong gitu namanya Jinsoo deh" ucap Jisung menyadarkan Githa
"Ehh, ah. Udahlah" ucap Githa kembali kesal. Selama perbincangan Jisung pasti mencoba mencari celah agar dapat membahas sesuatu dari negara asalnya, dan Githa sangat tidak nyaman dengan hal itu.
"Iya, iya maap deh" ucap Jisung merasa bersalah
"No problem" valas Githa sambil tersenyum
"Ok, udah semua. Kita bayar sekarang" lanjut Githa menyelesaikan sesi belanjanya
****
"Gimana tadi jalan-jalannya ?" Tanya Sam setelah keluar dari kamar mandi dalam keadaan toplees, sudah tidak mengherankan lagi jika ia tidak bisa tidur dengan pakaian lengkap
"Jalan-jalan ? Jadi pesuruhmu baru benar" ucap Githa sambil memakai cream malamnya
"Habisnya kalian ribut terus sih, aku jadi kesal lihatnya" ucap Sam duduk dikasurnya dan menepuk sebelahnya kode agar Githa ikut berbaring bersamanya
"Ya sudah kalau gitu aku keluar saja, kan ribut terus" ucap Githa namun tetap berjalan menuju Sam
"Ohh, ya. Jangan gitu dong my baby" ucap Sam memeluk Githa erat
KAMU SEDANG MEMBACA
Sequel.For The Beginning |END|
FanficTerlupakan, Terkhinati, Terabaikan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan dia yang sekarang. Hanya karena satu kesalahan ia kehilangan segalanya, hanya karena satu kecerobohan kehancuran menghampirinya, hanya karena satu ketidakadilan kebencian m...