Dua: Dasi

8.6K 796 232
                                    

Minho mengerang kesal saat suaminya tidak juga turun. Ini sudah siang, apa Dia tidak ingin berangkat ke kantor?

Si manis itu akhirnya naik ke lantai dua untuk menghampiri sang suami yang dia perkirakan masih berada di kamar.

Dan benar saja dugaannya.

"Kakak ngapain sih? Udah siang loh ini. Ayo sarapan buruan"

"Dasi kakak yang biru batik mana, Dek?"

"Hng? dicuci. Pake yang lain"

"Ga cocok sama bajunya nanti"

"Ih rewel. Sini adek yang pilihin"

Minho menyuruh suaminya menyingkir dari rak dasi, melihat-lihat sebentar koleksi dasinya, dan mengambil satu buah yang berwarna maroon.

"Sini"

Tangan mungilnya melambai, menyuruh Chan mendekat.

Si tampan itu mendekati istrinya, berdiri tanpa jarak didepan Minho lalu merangkul pinggang kecil itu.

"Kak suami nunduk dong. Leher kakak tinggi kayak dinosaurus, adek gak nyampe"

Chan terkekeh. Namun alih-alih menunduk, pria itu mendesak tubuh Minho untuk mundur hingga terhalang kaca besar di belakangnya.

"Heh kakak"

Chan mengangkat pinggang Minho dengan kedua tangannya, menahan badan istrinya diantara badan besarnya dan kaca dibelakang. Refleks saja, tangan Minho melingkar di leher Chan walaupun Chan memegang pinggangnya dengan erat.

"Dah, adek udah lebih tinggi dari kakak. Pasangin dasinya"

Senyum lebar Chan tak ayal juga membuahkan senyum manis di bibir Minho.
Suaminya ini benar-benar.

"Dah. Selesai"

Minho mengakhiri sesi mari-pasang-dasi-kak-suami dengan membubuhkan kecupan di leher yang lebih tua.

"Adek, kakak mau kerja"

"Hng? Terus? Kan adek gak larang kakak kerja"

Chan mengecup bibir merah istri mungilnya.

"Tapi adek godain kakak. Gimana kalo kakak gajadi kerja terus kita peluk peluk aja di kamar sampe malem"

"Ih, gaada ya!! Cari duit yang bener buat adek"

Minho memukul dada Chan dengan gemas, membuat suaminya yang sangat bucin itu tergelak keras.

Chan menurunkan Minho dengan hati-hati, setelah itu menggenggam tangannya dan mengajak turun untuk sarapan.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

"Kak, nanti siang anterin adek ya"

"Hm? Kemana?"

JUST BANGINHO THINGS [BANGINHO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang