Oekkk oeekkkk
Masih jam lima pagi, tapi sudah heboh sekali di kediaman Bang.
Chan yang mendengar suara salah satu dari si kembar menangis dengan sekuat tenaga langsung menghampiri untuk segera membawanya dalam gendongan. Pria itu lalu melirik Minho yang masih tidur dengan nyaman di ranjang, istrinya itu sepertinya memang sangat lelah.
Minho dan si kembar baru pulang kemarin sore dari rumah sakit, bayi-bayinya menjadi sangat rewel malam harinya hingga membuat Minho dan Chan baru tertidur saat jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Dan salah satu krucilnya itu sudah membuat ulah lagi di jam 5 pagi.Ralat.
Dua krucilnya.
Karena begitu Chan mengambil Jisung dari box bayinya, Felix yang tadinya masih tidur langsung terbangun dan tentu saja...Menangis.
Chan tidak tega membangunkan Minho sebenarnya, tapi apa boleh buat. Mungkin Jisung dan Felix lapar di pagi buta seperti ini.
"Dek. Sayang, bangun ya, kembar nangis semua"
Istri cantiknya mengerjap pelan, mencoba mencerna apa yang sedang terjadi karena kepalanya sedikit pusing.
"Kok kembar udah bangun, Kak?"
"Bangun dua duanya, Sayang. Laper kali mereka"
"Sini Adek gendong"
Chan menyerahkan Jisung dalam rengkuhan Minho, lalu meletakkan tangannya dibawah lutut dan dibelakang punggung istrinya untuk mengangkat si cantik itu agar posisinya menjadi bersandar di kepala ranjang.
Chan berjalan untuk menghampiri Felix yang masih menangis, dua krucil itu akhirnya disusui Minho secara bersamaan.
"Kakak mandi dulu ya, Dek"
"Jam segini??"
"Iya, terus mau bersihin muntahan kembar semalem di ruang tengah"
Ah Minho lupa. Kembar memang muntah semalam, saking paniknya mereka sampai pusing sendiri menenangkan kembar yang tidak berhenti menangis. Minho panik, Chan lebih panik. Pria itu menelpon seluruh kenalannya yang sudah berpengalaman mengurus bayi, lalu menelpon Ibunya demi mendapat sedikit pencerahan.
Ternyata si kembar tidak apa-apa. Mereka muntah karena langsung tidur setelah menyusu. Chan dan Minho lalu diberi wejangan panjang lebar tentang bayi yang harus ditepuk-tepuk dulu punggungnya setelah menyusu, tidak boleh langsung ditidurkan karena mereka bisa muntah nanti.
Dan yah, karena kekacauan itu mereka melupakan bahwa ruang tengah masih berantakan.
"Kakak"
"Iya, Sayang? Adek mau pipis? kebelet? ayo kakak gendong"
Minho menggeleng.
"Maafin adek ya"
Melihat raut wajah istri cantiknya, Chan segera menghampiri. Pria itu memeluk tubuh mungil istrinya yang duduk diatas ranjang. Sendirian, dua krucilnya sudah tertidur rapi di dalam box mereka.
"Adek kenapa, hm? Kenapa minta maaf?"
"Kakak bersih-bersih sendirian, salah adek. Adek gabisa jalan"
"Belum bisa, Sayang. Adek belum bisa jalan"
"Maafin adek"
"Hei, lihat kakak"
"..."
Chan melepas pelukannya, menangkup dua pipi Minho yang sudah basah oleh air mata.
"Adek beresin rumah sendirian bisa kok biasanya. Kakak cuma beresin ruang tamu. Adek beresin semua baju baju kakak, kakak cuma gantiin popok kembar. Adek nyiapin makanan buat kakak tiap hari, kakak cuma gendong kembar buat disusuin adek. Harusnya kakak yang minta maaf, Sayang"
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST BANGINHO THINGS [BANGINHO]
Fiksi PenggemarCerita ringan gemas unyu unyu BIG WARNING!!! BXB MPREG MALE LACTATE