Harusnya masih satu sampai dua minggu lagi menurut perkiraan dokter, tapi Minho sudah mengeluh perutnya sakit dan seperti akan meledak di tengah malam ketika Chan baru saja meletakkan laptopnya dan hampir memejamkan mata.
"Kak, sakittt"
"Iya, Sayang. Ke rumah sakit sekarang ya? Sabar ya hm?"
Chan yang ikut panik karena istri cantiknya tidak berhenti merengek kesakitan akhirnya berlagak layaknya pembalap profesional dengan kebut-kebutan di tengah malam, tidak mengerem ditengah belokan, bahkan menerobos lampu merah.
Bodo amat, pikirnya. Sogok saja jika ada polisi yang mengejar nanti. Dek istri dan dua calon bayinya yang sudah mau keluar lebih penting sekarang.
"Akhh sakit Adekk"
Chan meronta saat menggendong Minho keluar dari mobil. Pasalnya, istrinya yang cantik dan menggemaskan itu menggenggam rambut Chan, lalu menariknya sekuat tenaga.
"Adek juga sakiitttt!!!"
"Aduh, Sayang. Sshhh. Lepasin ya"
"Sakiittttt"
Mereka berdua membuat heboh lobi rumah sakit yang tadinya sepi ditengah malam itu.
Saat sudah berada diatas brankar yang didorong menuju ruang operasi pun Minho masih tidak melepaskan rambut Chan dari jambakan mautnya.
"Aaa sakiittt hiks… perut Adek mau meledakkk"
"Sstt sabar ya sayang ya. Rambut Kakak lepasin dong, Adek"
"Sakiiittttt hiks Kakak jahattt, kenapa kakak hamilin Adekkk"
"Dek astaga"
"INI SALAH KAKAKK. KENAPA KAKAK BIKIN ADEK HAMIL. HIKS SAKITT"
Ugh. Jambakan tangan istrinya itu makin kencang saja di rambutnya. Chan ingin pasrah, tapi Dia takut botak sebelum waktunya.
"Iya Adek iya, Kakak yang salah. Lepasin rambut Kakak, hm?"
"Salah Kakakkk. Hikss… Kakak bikin Adek sakittt. Kakak yang salahh"
"Iya, Sayang. Kakak yang salah. Maafin kakak ya"
"Sakiittt… Kakak nakal udah hamilin Adekk"
"Iya Kakak salah. Maaf ya Kakak udah hamilin Adek. Lepasin dong, Dek. Kulit kepala Kakak rasanya mau copot iniii"
Para perawat yang mendorong brangkar Minho terkikik geli sejak tadi, antara kasihan pada korban penjambakan dan gemas pada tersangka penjambakan.
Chan baru bisa bernafas lega setelah istri cantiknya itu dibius. Jambakannya terlepas, dan tangisnya mereda perlahan.
Digantikan dengan genggaman erat pada lengan kekar Chan karena merasa perutnya geli-geli sedap.
Dokter sedang membedahnya disana. Berusaha mengeluarkan dua makhluk mungil yang sudah tidak sabar keluar karena mungkin sudah bosan berenang dalam perut sang Ibu.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST BANGINHO THINGS [BANGINHO]
FanficCerita ringan gemas unyu unyu BIG WARNING!!! BXB MPREG MALE LACTATE