"Eh ujan"
Minho berdiri dari duduknya, menghampiri jendela kaca besar di ruangan suaminya lalu menempelkan telapak tangan dan sebelah pipinya disana.
Chan yang sejak tadi fokus dengan komputer mengalihkan pandangannya saat melihat istri mungilnya itu beranjak dari sofa. Memperhatikan gerak-gerik yang lebih muda lalu tersenyum sendiri.
Chan memutuskan berdiri, melepas jas kerjanya dan menyampirkan ke bahu kursi dan menghampiri Minho yang asik memperhatikan hujan dari jendela.
"Adek suka ujan tapi takut petir" Ujar Chan sambil memeluk istrinya dari belakang.
Minho terkikik kecil.
"Hujannya cantik. Tapi petirnya serem"
Si cantik kemudian berbalik, memeluk sang suami dan menenggelamkan wajahnya di dada yang lebih tua.
"Kakak~"
Jemari Minho yang memeluk punggung Chan bergerak membentuk pola-pola abstrak disana.
Haruskah dia berbicara sekarang?
Minho ragu."Hm?"
Chan memejamkan matanya, menikmati aroma shampoo berbau vanilla yang menguar dari rambut istri cantiknya.
"Adek mau ngomong sesuatu. Tapi kakak jangan marah"
"Jaehyun lagi?"
"Ihh enggakk~"
Minho mencubit kecil pinggang suaminya, kesal.
"Apa?"
"Emm... Adek takut kakak marah"
Chan bergerak ingin melepas pelukannya, tapi kedua tangan Minho menahan punggungnya.
"Kakak gak marah"
"Janji?"
"Iya janji, Sayang"
"Hng... Adek mau kerja lagi"
Chan terdiam cukup lama, membuat Minho takut dan semakin menenggelamkan wajahnya di dada sang suami.
"Kenapa hm? Adek bosen di rumah?"
Dengan pelan, Minho mengangguk.
"Adek kangen anak-anak di sekolah. Hiks"
"Sstt... jangan nangis. Adek boleh kerja lagi kok"
"Bener?"
"Iya. Tapi nanti ya. Kalo baby udah agak gede disini"
Sebelah tangan Chan menghampiri perut Minho, mengelusnya lembut.
Minho mendongak, menatap mata suaminya sambil tersenyum lebar.
"Makasih, Kak suami. Adek sayang kakak"
"Kakak lebih sayang adek"
.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST BANGINHO THINGS [BANGINHO]
FanfictionCerita ringan gemas unyu unyu BIG WARNING!!! BXB MPREG MALE LACTATE