Sebelas: Pasar Malem

4.6K 506 84
                                    

Minho sudah boleh pulang dari rumah sakit hari ini.
Si manis itu sudah sangat semangat dari pagi, menantikan suaminya datang menjemput di sore hari, dan keesokan harinya hingga beberapa hari kedepan, suaminya yang tampan itu akan mengambil cuti untuk menemaninya sesuai janji.

"Adekk, ini udah? Gaada yang ketinggalan?"

"Hng. Gaada. Tadi udah dimasukin ke tas semua sama bunda"

"Oke. Yuk pulang sekarang"

"Adek mau beli cemilan dulu ya kak. Berhenti di supermarket nanti."

"Siap, Nyonya"

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Minho berencana menonton televisi sambil pangku manja kak suami setibanya di rumah, menikmati waktunya.

Namun, bola matanya serasa hampir keluar saking lebarnya mata cantiknya membola melihat rumahnya yang penuh barang-barang bayi.

Satu set mainan besar memenuhi ruang tamu rumahnya yang megah.

Astaga. Siapa yang ingin membuka pasar malam di rumahnya?

Lihat saja, ada set bianglala, set komidi putar, set mandi bola, serta beberapa set maian disana. Ukurannya tidak sebesar yang ada di taman bermain karena set mainan di ruang tamunya Minho tebak dikhususkan untuk balita.

Tapi tetap saja barang-barang itu berukuran besar.

"Ka-Kakak…"

"Hm?"

"Ini semua… apa?"

"Mainan. Buat baby"

Santai sekali mulutnya seolah mainan-mainan besar itu bukan apa-apa untuk Chan.

"Kenapa Kakak beli ginian?"

"Hah? ya buat baby nanti, adek"

"Ih bukan gitu. Ini mainan besar. Gak umum dimasukin ke rumah, Kak. Mau ditaroh dimana juga?"

"Ada tiga ruangan kosong kan di lantai satu, yang gak kita pake buat kamar tamu. Kemaren udah direnovasi, dindingnya dibongkar terus ruangannya disatuin, Dek."

"Kakak kenapa boros banget sihh?? Baby aja belom lahir, baru umur empat bulan di perut. Itu kan mainan baru bisa dipake kalo baby udah agak gede."

Seperti yang sudah dapat diperkirakan, tentu saja ibu negara akan mengomel.

Chan sudah memprediksi omelan Minho ketika dirinya ingin membeli semua mainan itu, sebenarnya.

JUST BANGINHO THINGS [BANGINHO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang