Empat: Mantan

6.7K 677 145
                                    

Setelah selesai makan malam dan membereskan sisa kekacauan dapur yang dibuat oleh Chan, mereka berdua kembali ke kamar. Peluk peluk manja sambil mengusap-usap perut Minho yang sebenarnya belum terlihat. Usia kehamilannya baru masuk tiga bulan.

"Adek tadi abis ke rumah sakit kemana?"

"Hmm... ke mall, adek beli skincare baru sama sepatu. Terus adek beliin kakak dasi juga"

"Kenapa beliin kakak dasi?"

"Dasinya cantik. Adek suka. Tapi adek gasuka pake dasi. Yaudah adek beli buat kakak" Ujar Minho diakhiri dengan cengiran lebar.

Chan terkekeh, kemudian mengecup puncak kepala istri manisnya.
Posisinya sekarang adalah, mereka berdua duduk diatas ranjang. Chan duduk bersandar di kepala ranjang dan Minho duduk diantara kaki Chan yang terbuka, menyandarkan punggungnya ke dada sang suami.

"Abis dari mall kemana?"

"Ke kafe. Adek pengennn banget makan kue mangga tadi. Tapi gaada di menu."

"Terus?"

"Terus kokinya bikinin spesial buat adek"

"Hm?" Dahi Chan mengernyit bingung saat menanggapi pernyataan istri manisnya barusan.

"Kafenya punya Jaehyun, Kak. Jadi dia nyuruh kokinya bikinin kue mangga buat adek."

Usapan tangan Chan di perut Minho berhenti, membuat yang lebih muda menoleh. Dihadiahi oleh tatapan tidak suka oleh yang lebih tua.

"Jaehyun mantan adek?"

Ups. Sepertinya Minho salah bicara.

"E-eh. Enggak. Bukan. Bukan Jaehyun. Tadi adek gak ketemu Jaehyun."

"Adek udah berani boong sama kakak sekarang?"

Minho panik. Aduh, bagaimana ini.

"Dek, kakak nunggu"

Dengan pelan, Minho mengangguk dua kali. Membenarkan pertanyaan suaminya soal siapa Jaehyun.

"Ta-tapi, adek gak ngapa-ngapain sama Jaehyun"

"Kenapa adek gugup kalo gak ngapa-ngapain? Kakak belum tanya apa-apa tangan adek udah keringetan"

Aduh.
Bagaimana ini?
Minho harus bagaimana?
Si Jaehyun bodoh itu mengecup pipinya tadi siang.
Apa kak suami marah kalau Minho kasih tau?

"Enggak" Minho hanya berani mencicit pelan, menundukkan kepala guna menghindari mata Chan yang menatapnya tajam.

"Adek boong. Kakak tidur di kamar lain aja. Adek tidur sendiri."

Chan bergerak hendak turun dari ranjang, tapi Minho memegang lengannya lalu memeluk lengan kekar itu dengan kuat.

"Maafin adek hiks. Jaehyun... Jaehyun cium pipi adek. Ta-tapi adek gatau kalo Jaehyun mau cium pipi adek, jadi adek refleks nampar bibirnya Jaehyun. Hiks... Kakak gaboleh tidur di kamar lain, kakak tidur sama adek"

Chan tersenyum geli.
Ditampar katanya?
Sungguh istrinya ini.

"Ada syaratnya"

Minho mendongak menatap mata Chan dengan mata besarnya yang basah.

"Apa?" Bibirnya melengkung ke bawah.

Chan melepas tangan Minho yang memeluk sebelah lengannya, menggendong istrinya ketengah ranjang lalu membaringkannya.

"Kakak mau ngejatah" Bisiknya di telinga yang lebih muda.

"Ih kakakk~"

"Udah boleh kan sama dokter?"

JUST BANGINHO THINGS [BANGINHO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang