Part 9

6.9K 610 37
                                    

"Aw.." Aku mendongak ke arah air ini berasalcdan hujan mulai membasahi wajahku.

Dengan spontan aku berlari menuju tepian toko yang mempunyai atap pelindung di depannya. Beberapa orang terlihat sedang berteduh sepertiku. Mungkin mereka sama-sama tertipu seperti aku.

Beberapa jam yang lalu, London terlihat sangat cerah. Bahkan tidak terlihat tanda-tanda hujan akan turun. Jadi, tidak salah kan jika aku pergi keluar di hari Minggu untuk mencari hiburan. Tapi, bukannya hiburan yang kudapat malah awan yang gelap dan berujung pada hujan yang deras. Untungnya aku tidak sendiri.

"Kukira hari ini akan cerah." Ucap seorang gadis sambil menyodorkan tangannya di bawah hujan.

"Awalnya terlihat seperti itu." Aku tersenyum padanya yang sudah menunduk.

Aku mengetukkan sepatu boots coklat kesayanganku berkali-kali. Berharap hujan akan segera reda dan berusaha mencari kesibukan. Tiba-tiba senyumku kembali terulas mengingat kejadian saat Harry mengucapkan 'maaf' padaku. Sangat manis dan entahlah.. Semoga kami akan berhubungan baik layaknya saudara pada umumnya.

Gadis itu menepuk lenganku pelan. "Handphone mu berbunyi." Aku sedikit terkejut karenanya. Tapi kubalas dengan senyuman karena niatan baiknya.

"Oh ya. Terimakasih." Ucapku sambil meraih iPhone dari dalam tasku.

Kulihat iPhoneku. Ada sebuah pesan terpampang di layar dengan wallpaper One Direction di sana.

From : +391xxxxxxx

Kau dimana? Aku datang ke rumahmu tapi tidak ada jawaban. Niall :)

Aku tersenyum ketika membaca nama itu.

To : +391xxxxxxx

Hai :) Tiba-tiba hujan turun jadi aku berteduh di depan toko

Aku tersenyum setelah menekan tombol 'send' di ponselku. Entah, sangat menyenangkan berbicara dengan Niall. Meskipun hanya dari pesan singkat.

Terdengar nada dering pesan yang masuk. Kubaca lagi pesan yang masuk dari Niall. Dia menanyakan dimana aku sekarang.

Sesegera mungkin aku menoleh ke sebuah toko yang halaman depannya kugunakan untuk berteduh. Lalu kukirimkan padanya tempatku saat ini. Yang ternyata sebuah toko peralatan tulis menulis, Smith's.

From : +391xxxxxxx

Aku datang... :)

Kukunci layar menu iPhoneku dan memasukkannya kembali ke dalam tasku. Kira-kira apa yang akan dilakukan Niall dengan menjemputku kesini? Dan kira-kira kapan hujan ini akan berhenti?

Kedua bola mataku mengamati mobil-mobil yang berlalu-lalang di jalanan dan tidak ada tanda-tanda dari seorang Niall Horan. Apa dia tersesat? Atau bingung mencari dimana toko Smith's berada?

Tiba-tiba, ada sebuah mobil yang terhenti di seberang jalan yang langsung mengalihkan perhatianku dari gadis ini. Kusipitkan mataku sambil menunggu siapa yang akan keluar dari mobil.

Aku berniat berjalan menghampirinya tapi Niall sudah melangkahkan kakinya terlebih dahulu ke arahku.

"Niall!" gadis di sebelahku menjerit pelan di tenggorokannya saat melihat Niall berjalan kearahnya. Kearahku lebih tepatnya. Niall berlari kecil sambil menunduk. Wajahnya terlihat seperti anak kecil. Rambutnya juga terlihat basah karena tetesan hujan.

Perlahan, aku mulai sedikit terganggu dengan gadis ini. Kakinya mulai melompat-lompat pelan kegirangan. Aku pun langsung menangkap bahwa dia seorang directioners.

Step Sister  (Harry Styles & Niall Horan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang