▪︎ 2 ▪︎

4.9K 444 6
                                    

Universitas disini adalah salah satu universitas ternama yang ada di kota Seoul. Sebelumnya memang banyak gadis atau pun pria populer yang masuk dan menjadi alumni di kampus ini. Tetapi, Lia adalah salah satu gadis yang paling populer dari antara semua kalangan di sini. Bagaimana tidak? Selain parasnya yang menawan, ayahnya adalah seorang pengusaha dan orang yang berperan penting di kota Seoul. Ibunya juga memiliki butik dan restoran yang terbilang cukup sukses dan kini tak heran dari mana semua kemewahan Lia berasal. Apalagi Lia adalah putri tunggal mereka.

Pria tampan bertubuh tinggi itu memberikan sebuket bunga dan cokelat kepada Lia. Ia berlutut dan bahkan meminta nya untuk menjadi pacarnya di hari pertama masuk. Lia hanya tersenyum ramah dan meminta pria itu berdiri, "bangunlah, jangan berlutut seperti itu." Katanya lembut. Matanya memancarkan kedamaian dan benar-benar sangat cantik. Lia mulai membuka mulutnya dan berkata "maaf, Jin.. bukannya aku ingin membuat kamu kecewa. Tetapi, aku hanya ingin fokus belajar di semester pertama ini. Aku menghargai mu, mungkin kita bisa menjadi teman." kata Lia tersenyum. Laki-laki bernama Jin itu terlihat sedih, namun senyuman Lia sungguh membuat nya tidak bisa marah ataupun membenci Lia. Ia hanya tersenyum kecil dan mengangguk, tanda bahwa ia mengerti permintaan Lia. "Setidaknya terimalah ini, Lia. Aku akan menunggu mu sampai kamu siap." Katanya memberikan bunga dan cokelat itu. Lia tersenyum dan mengambil nya. "Terimakasih banyak, Jin."

Ryujin menatap pemandangan itu dengan malas. "Cih, apakah saya sedang menonton drama? Menjijikan sekali.." gumamnya dalam hati.

Oh iya bagaimana dengan Ryujin? Jangan tanya bagaimana Ryujin yang tergolong gadis biasa- biasa saja bisa masuk ke universitas bergengsi disini. Ya, walaupun Ryujin keras dan pemarah, ia adalah seorang gadis yang cerdas, akademiknya selalu baik dan tidak heran ia mendapatkan beasiswa di kampus ini. Ia juga pandai dan sangat mahir dalam bermusik, karena itulah ia memutuskan mengambil jurusan musik yang ditekuni nya sejak ia kecil, yang juga merupakan hobi nya.

Ryujin melanjutkan niatnya untuk membeli sebotol air mineral dan pergi meninggalkan kerumunan yang membuat kepalanya sakit. Ia pergi ke kelas dan memutuskan untuk duduk dan menggunakan earphone nya. Ia tertidur sebentar karena menunggu kelas berikutnya selama 2 jam itu sangat amat membosankan. Teman? Ya, Ryujin tidak memilikinya. Menurutnya, itu tidak begitu penting dan memuakkan. Ia hanya memiliki satu sepupunya yang juga berkuliah disana dan 2 tahun lebih tua darinya yang bisa dibilang masih peduli dengannya, ia bernama Nayeon. Namun, Ryujin selalu mengacuhkannya dan ia hanya ingin sendiri dan datang hanya untuk kelas nya, tidak lebih. Baru saja ia sedikit bersantai.. tak lama sura gebrakan meja berhasil membangunkannya. Ia membuka matanya dan mendapati Kim. Anak laki-laki semester 4 yang merupakan senior Ryujin. Ia dari jurusan teknik dan ia sudah terkenal sangat amat bermasalah. Sudah banyak kasus yang ia lakukan, bahkan satu kampus pun tahu. Ia juga tidak menyukai Ryujin, karena baginya Ryujin hanyalah seorang gadis yang sok hebat dan egois.

"Sendiri saja gadis?" Kata Kim yang kemudian memegang pinggang Ryujin dengan tatapan mengerikan. Ryujin langsung menepis tangan itu dan menampar wajahnya sampai suaranya terdengar oleh teman-teman grup Kim didepan mereka

"Hahahaha, teman kita tertampar oleh gadis jagoan Shin Ryujin!!" Kata Steve salah satu teman Kim yang berdarah Australia. "Brengsek!" Kata Ryujin berdiri dan menatap tajam mata Kim. Kim merasa terhina dan menggebrak meja tempat Ryujin lebih keras lagi. "Sial, apa kau pikir kau hebat?!" Kata Kim menatap balik mata Ryujin dan menarik kasar baju gadis itu.

"Lepas, brengsek. Saya muak berada dekat-dekat anda!" Kata Ryujin memukul pria di hadapannya hingga ia terjatuh ke kursinya. Teman-teman Kim tertawa dan menepuk bahu Kim. "Ia mendapat dare dari kami setelah kalah bermain! Kami meminta nya menggodamu! Hahaha!! Apakah itu berhasil?" Kata Steve diiringi tawa teman-temannya. Ryujin merasa sangat kesal dan mengambil tas nya dikursi dan hendak melemparkan nya ke wajah mereka semua sebelum suara gadis menghentikan aksinya.

"Stop!" Kata gadis yang tak lain adalah Lia. Seluruh anak kampus berdatangan melihat kegaduhan yang terjadi. Minju, sahabat dekat Lia sudah menahannya untuk ikut campur. "Lia, dia bukan gadis sembarangan. Lebih baik kamu tidak berurusan dengannya." Kata Minju menahan lengan Lia. Namun, Lia tidak peduli dan berjalan ke arah Ryujin dan Kim. Semua mata memperhatikan mereka dan para gadis-gadis sibuk membicarakan nasib Lia setelah ini.

"Oh yaampun, Lia berani sekali! Apa ia tidak tahu siapa Ryujin?" Kata Yuna kepada teman-temannya dibalik kaca kelas.

"Aku benar-benar takut apa yang akan ia lakukan terhadap Lia. Kita sudah semester dua dan sudah satu semester kita melihat kelakuan Ryujin!" Kata Yeji menyahuti Yuna. Chaeryeong hanya menggeleng-geleng kepala. "Kasian Lia, sepertinya dia memang gadis yang terlalu baik kepada semua orang!" katanya lirih.

Lia berada di tengah mereka saat ini. "Kenapa kalian menganggu seorang gadis? Apakah kalian tidak malu sebagai senior?" Kata Lia kepada Kim dan teman-temannya.

"Hey, nona cantik.. jangan terlalu ikut campur. Urusan ku dengan gadis ini belum selesai." Kata Kim seraya mencolek dagu Lia. Lia menepisnya dengan kesal. "Kalian keterlaluan sekali!" Kata Lia menatap tajam mereka. Ryujin tanpa memperdulikan sekitar buru-buru akan menghajar Kim dan teman-temannya. Tetapi, Lia menahannya. "Jangan!!" Kata Lia di hadapan wajah Ryujin. Itu lah kali pertama mata mereka bertemu dalam jarak dekat.

"Minggir.. jangan ikut campur." Kata Ryujin yang tak menghiraukan Lia. Ia mendorong Lia ke samping dan Lia masih tetap menahan tangan Ryujin yang hendak memukul Kim dan teman-temannya. "Sial! Jangan ikut campur!" Kata Ryujin yang menepis tangan Lia dengan kasar dan tanpa sengaja membuat Lia jatuh tersungkur ke lantai. Semua anak terkejut dan Minju berlari ke arah Lia untuk membantunya berdiri. Lia tampak kesakitan dan seperti nya lengan kanan nya terluka.

Ryujin menghentikan aksinya untuk hendak meninju wajah Kim dan teman-teman nya dan kembali mengambil tasnya. "Sial, buang-buang waktu. Sangat memuakkan!" kata Ryujin menggendong sebelah tasnya dan berjalan menjauh dari tempat itu. Ia sama sekali tak memperdulikan keadaan sekitar dan pergi begitu saja.

"Lia, ayo kita pergi ke ruang kesehatan, tanganmu terluka." Kata Minju membopong Lia. Lia menatap punggung Ryujin yang menjauh dan Kim dan teman-temannya yang juga pergi meninggalkan tempat itu dengan penuh perasaan kesal.

TO BE CONTINUED...

𝙃𝙖𝙩𝙚 𝙤𝙧 𝙇𝙤𝙫𝙚 ? [ 𝘙𝘺𝘶𝘫𝘪𝘯 & 𝘓𝘪𝘢 ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang