(Pukul 07:00 pagi)
Suara alarm yang begitu keras berhasil membangunkan gadis itu. Gadis itu mengacak-acak rambutnya dan mematikan alarm dengan cepat. Ia membuka matanya yang terasa sangat perih dan sembab akibat tangisan semalam. Ia baru menyadari banyak sekali pecahan kaca yang berasal dari bingkai foto yang ia banting semalam. Ia berdecak kesal dan bergegas membuang pecahan itu, tetapi tangannya justru terkena goresan pecahan dan sedikit terluka. "Aw, sial!" Katanya memegang ibu jarinya. Ia pun mengambil plester obat di meja, merobeknya dan memakainya. Setelah selesai membereskan semua pecahan, ia pergi ke kamar mandi dan cepat dan bergegas ke kampusnya. Setelan kaus putih dengan celana jeans lusuh dibalut jaket hitam menjadi pilihannya. Ryujin sangat malas untuk menata dirinya. Baginya itu tidak terlalu penting. Ia pun pergi keluar tanpa berpamitan kepada ibunya karena masih kesal dengan kejadian semalam.
💘
"Ma, Pa! Lia pergi ke kampus dulu ya!" Kata Lia mencium kedua pipi orang tua nya.
"Iya sayang, tanganmu sudah tidak apa-apa?" Tanya wanita berwajah cantik dan tersenyum manis kepada putrinya. Sekarang, kita tahu darimana kecantikan Lia berasal.
"Tidak apa-apa, ma. Lia sudah lebih baik" kata Lia melempar senyum.
"Jangan dekat-dekat gadis itu lagi, Lia. Menjauh dan pura-pura tidak kenal dengannya itu lebih baik." Kata pria bertubuh tinggi dan besar dengan setelan jasnya yang tak lain adalah ayah Lia.
"Iya, pa. Tidak usah khawatir!"
"Papa akan mengantarmu ke sekolah hari ini. Masuklah ke mobil."
Lia mengambil tasnya dan mengangguk, mengikuti ayahnya. Ia melambaikan tangan kepada ibunya dan bergegas ke kampus.
💘
"Sialan! Kau mau mati?!" Gadis berambut pendek itu memukul laki-laki besar di depannya.
"Sial, lepaskan gadis kasar!" Laki-laki itu berusaha melepaskan genggaman dari Shin Ryujin.
Semua mata anak di kampus tertuju kepada Ryujin dan laki-laki semester 4 yang tak lain adalah Jimin.
"Astaga, dia berulah lagi!" Kata Yuna kepada temannya, Yeji dan Chaeryeong yang menonton mereka dari kejauhan.
"Dasar sampah!" Kata Ryujin hendak menghajar lagi pria di depannya, tetapi seorang dosen datang dan menghentikan mereka.
"Shin Ryujin!!" Kata dosen itu berteriak.
Ya, situasi saat ini sungguh tidak tepat. Terlihat jelas posisi Ryujin yang akan memukul Jimin. Jelas, dosen menangkap bahwa Ryujin lah yang berulah lagi.
"Dia yang lebih dulu mengganggu saya, pak!" Kata Ryujin kepada dosennya.
Dosen itu menarik Ryujin dan meminta nya pergi dari sana. "Pergilah ke ruangan saya sekarang, Shin Ryujin!" Kata dosen itu berlalu pergi.
Lia yang baru saja sampai kampus memandang dari kejauhan.
"Lia!" Sapa Minju.
"Ahh, Minju! Selamat pagi!"
"Pagi, Lia!" Kata Minju menatap mata Lia yang menatap sesuatu di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙃𝙖𝙩𝙚 𝙤𝙧 𝙇𝙤𝙫𝙚 ? [ 𝘙𝘺𝘶𝘫𝘪𝘯 & 𝘓𝘪𝘢 ] ✔
Romance(💌) : bertemu denganmu adalah sebuah keberuntungan atau justru sebuah kesalahan? "semua perasaan ini salah, tapi aku cuma cinta sama dia!" - RYUJIN AND LIA ITZY - 📍 Seoul, Korea Selatan [ ⚠️ : BAHASA BAKU ; GL STORIES ; 16+ ]