▪︎ 10 ▪︎

3.4K 339 18
                                    

"Hmm. Oke.." Ryujin kembali memakan tteok-bokki nya dan menyetujui permintaan Lia untuk pergi ke taman sore itu.

"Ayo cepat habiskan dan kita pergi!" Kata Lia antusias.

"Sabar lah sedikit. Apa kau anak berumur 5 tahun?" Kata Ryujin mendengus melihat Lia yang begitu bersemangat.

Lia hanya menyilangkan tangannya malas dan kembali duduk menunggu Ryujin.

"Sudah. Ayo." Kata Ryujin setelah 15 menit melihat Lia yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Ayo cepat nanti keburu malam!" Kata Lia berjalan lebih dulu menghampiri motor Ryujin.

Ryujin mengendarai motornya menuju ke arah taman yang Lia maksud. Lia bergegas turun dari motor dan duduk di atas ayunan kecil di taman itu. Dia terlihat seperti anak kecil berumur 5 tahun yang sedang bermain di taman kanak-kanak. Ryujin hanya menggeleng geleng dan duduk di kursi yang tidak jauh dari ayunan itu.

"Hey, kemarilah!" Kata Lia menunjuk salah satu ayunan di sebelahnya yang masih kosong.

"Itu terlalu kekanakkan."

"Hey ayolah! Kemari!" Kata Lia dengan tersenyum manis.

Ryujin pun mendengus dan menghampiri Lia, duduk di sebelahnya.

"Udaranya sejuk bukan?" Kata Lia yang disahuti anggukan Ryujin.

Lia bercerita banyak hal tentang dirinya dan anehnya Ryujin menikmati cerita dari gadis di samping nya ini. Ia senang bisa mendengarkan cerita Lia. Sifatnya yang polos dan ceria dapat membuat siapa saja nyaman kepadanya.

Sedangkan Ryujin hanya terdiam. Baginya mendengarkan cerita Lia sudah lebih dari cukup & ia tidak perlu menceritakan tentang dirinya. Baginya tidak ada sesuatu spesial yang bisa ia ceritakan dari kehidupannya.

"Hobimu apa?" Kata Lia secara tiba-tiba membuka topik pembicaraan baru.

"Hmm. Aku tidak terlalu menyukai hal apapun. Tapi, kurasa aku menyukai musik. Aku suka main gitar."

"Hey! Aku suka menyanyi! Kita bisa ber duet bukan?" Kata Lia meledek.

"Tidak mau" balas Ryujin.

"Ah, kau menyebalkan sekali." Lia terdiam sesaat dan menatap Ryujin yang tersenyum lebar saat berbicara dengannya. Itu adalah kali pertama ia melihat tawa seorang Ryujin.

"Kamu sangat cantik ketika tersenyum. Tersenyumlah. Kamu harus menjadi pribadi yang ceria seperti ini ke depannya." Kata Lia tanpa menoleh ke arah Ryujin, ia sibuk menatap langit-langit sore hari itu.

Ryujin reflek menoleh dan entah mengapa pipinya merasa panas. Pipinya merah! Ia tidak tahu kenapa kata-kata Lia barusan membuat ia salah tingkah tidak karuan.

Lia memperhatikan Ryujin dari atas sampai bawah membuat Ryujin semakin gelagapan.

"Hey! Ada apa?" Kata Ryujin memasang wajah yang berusaha terlihat tetap tenang.

"Kamu sangat fahionable! Fashionmu keren! Coba kamu ganti warna rambutmu menjadi lebih terang misalnya warna pirang! Pasti akan lebih keren. Rambut birumu sudah memudar!" Kata Lia mengomentari penampilan Ryujin.

"Kenapa kau jadi mengomentari penampilanku?"

"Aku hanya berpendapat. Menurutku, itu akan cocok untukmu."

"Kurasa aku tidak akan menggantinya."

"Ahh, terserah kamu!"

"Langit masih cukup terang! Ayo kita berfoto!" Lia menggenggam tangan Ryujin dan menariknya ke sisi taman.

𝙃𝙖𝙩𝙚 𝙤𝙧 𝙇𝙤𝙫𝙚 ? [ 𝘙𝘺𝘶𝘫𝘪𝘯 & 𝘓𝘪𝘢 ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang