▪︎ 13 ▪︎

3.1K 315 16
                                    

Ryujin berhenti sebentar dari perkataannya dan menjatuhkan kepalanya diatas kepala Lia yang sedang bersandar di bahunya.

"Apa? Kenapa!" Kata Lia menengok ke arah wajah Ryujin dan kisaran wajah mereka saat ini mungkin hanya berjarak beberapa cm saja.

Ryujin yang melihat wajah Lia begitu dekat dengan wajahnya mulai tersenyum miring, "kau membuat pikiranku kacau tidak karuan? Aku ini kenapa? Kenapa aku begini setiap ada kamu? Kita teman bukan?" Kata Ryujin dengan mata setengah tertutup.

"Apa maksudmu?" Ucap Lia dengan keadaan serupa.

"Apa kamu pernah pacaran?" Ucap Ryujin tanpa sadar.

"Pernah.. saat aku SMA.. hm- tapi tidak lama."

"Kau pernah berapa kali pacaran?"

"Hanya 1. Dia ternyata playboy!" Kata Lia tersenyum kecut.

"Apa kau akan menyukai orang lagi?"

"Tch, suka siapa maksudmu?"

"Mungkin aku.." tawa Ryujin.

"Cih, kamu gila!"

Mereka berdua dalam keadaan tidak sadar dengan pembicaraan mereka. Ryujin hanya tersenyum miring dan menatap Lia.

"Terimakasih ya mau jadi teman orang sepertiku." Ucap Ryujin dengan tawanya yang kecut.

"Seperti apa? Kamu baik."

"Baik? Kamu mungkin salah." Pekik Ryujin.

Lia tidak menjawab Ryujin dan tetap diam. Ryujin bermaksud untuk membenarkan posisi Lia agar ia bisa tertidur. Setidaknya hanya Ryujin yang masih sedikit sadar disini. Ryujin baru saja akan memindahkan Lia dan Lia malah menarik tangannya sehingga Ryujin terjatuh lagi ke kasur.

"Jangan pergi." Katanya dengan jarak wajar berkisar 3 cm dari wajah Ryujin. Jantung Ryujin kini berulah lagi. Dari dekat wajah Lia sangat cantik dan membuatnya terus berdebar saat melihatnya. Seketika ia teringat kejadian dulu saat mereka bertemu di toilet kampus.

"Lia.. kamu tidur." Kata Ryujin dan Lia malah semakin erat memegang tangan Ryujin.

Perasaan Ryujin bercampur aduk tidak karuan. Ia ragu, wajar kah perasaan seperti ini terhadap seorang teman? Bukan! Ini bukan perasaan teman. Ini perasaan yang lain. Entah kenapa, Ryujin tidak pernah merasakan perasaan ini sebelumnya, bahkan dengan laki-laki sekalipun. Ryujin bertanya-tanya tentang dirinya.

"Lia.." Ryujin kembali menjauh untuk membenarkan posisi Lia. Tetapi, lagi-lagi Lia menariknya dan membuka sedikit matanya menatap mata Ryujin dan tersenyum.

"Ryujin, dia tidak sadar, dia mabuk. Kamu tidak boleh seperti ini." Batin Ryujin pada dirinya sendiri.

Tetapi, wajah Lia yang terus berada di hadapan Ryujin membuat Ryujin kehilangan kesadaran dan merasa kacau. Jantungnya tak bisa lagi diajak berkompromi dan meledak-ledak tidak karuan. Ryujin pun memberanikan diri menatap mata Lia. Ryujin merapikan sedikit rambut Lia yang berantakkan itu agar tidak menghalangi wajahnya. Mata Ryujin tiba-tiba tertuju ke arah bibir mungil gadis itu. Ryujin meneguk saliva nya berkali-kali mencoba untuk bertahan di situasi seperti ini. Tetapi, hasilnya nihil. Tenaga Lia ternyata kuat juga untuk menahannya.

Ryujin kini tidak lagi melawan. Ia pasrah saja dengan Lia yang menahannya seperti ini. Ryujin mulai semakin mabuk dan pikirannya melayang entah kemana. Ditambah hawa malam yang cukup dingin dan jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Ryujin menatap wajah Lia yang di antara ambang sadar dan tidak sadar. Ryujin masih sibuk merapikan rambut Lia dan Lia kembali mendekat ke dirinya. Di situasi seperti itu, seorang Ryujin bisa apa? Ia tak berpikir panjang dan cukup memajukan wajahnya sedikit.. ia sudah menyentuh bibir gadis itu. Awalnya ia tak bergerak, tetapi perlahan ia mulai mengikuti apa saja yang ada di pikirannya. Jantung Ryujin berdegup kencang dan tak karuan, tapi entah kenapa ia senang dan menikmati itu. Ia mulai semakin berani mencium bibir gadis itu. Lia tidak lagi melakukan perlawanan karena ia benar-benar mabuk. Ia hanya terdiam dan menerima apa yang Ryujin lakukan. Ryujin memeluk Lia dan masih dalam posisi menciumnya, Ryujin memejamkan matanya dan melakukan itu selama beberapa menit. Ryujin melepaskan ciuman itu setelahnya, masih belum sadar dengan apa yang ia lakukan. Ryujin hanya bisa tersenyum dan entah mengapa ia merasa sangat senang. Ia belum pernah sesenang ini sebelumnya.

Ryujin membenarkan posisi Lia dan jujur ia sudah sangat mabuk dan tertidur lelap setelahnya dengan Lia yang juga sudah tertidur akibat efek alkohol yang ia minum malam itu. Malam mereka terlewati hari itu.

💘

Jam telah menunjukkan pukul 8 pagi dan pagi itu telah tiba. Hari ini hari Sabtu jadi Ryujin dan Lia tidak ada kelas hari ini. Di sisi lain, Lia masih tetap terlelap seakan tidak tahu apa yang terjadi padanya tadi malam.

Sementara itu, Ryujin tengah sibuk mengacak-acak rambutnya dan duduk di tepi kasur.

"Sial, Ryujin! Apa yang kau lakukan semalam?" Ia berkali-kali menyebut dirinya bodoh. Ya, ia bangun lebih dulu dan tersadar akan kejadian semalam setelah ia mabuk. Ia tahu apa yang salah pada dirinya.

"Ryujin pabo!!" Batinnya dalam hati. Ia benar-benar tidak sanggup mengingat kejadian tadi malam. Ia tahu kenapa ia begini. Ia sekarang tahu siapa dirinya dan apa yang berbeda dari dirinya. Ryujin berkali-kali menyebut dirinya bodoh karena menyetujui untuk menginap di rumah Lia. Harusnya dari awal ia tidak menyetujuinya mengingat apa yang selama ini ia rasakan terhadap Lia. Ryujin benar-benar sudah siap bila ia harus dibenci Lia setelah ini atau yang paling buruk Lia akan berhenti berteman dengannya. Ia merasa ia pantas mendapatkan itu. Ryujin memegang bibirnya berkali-kali dan kembali mengacak-acak rambutnya.

"Sial!" Ryujin berbalik sebentar dan melihat Lia yang masih terlelap.

"Maaf Lia-ya. Maaf. Aku memang teman yang brengsek." Ryujin seketika mengambil tasnya dan membereskan barangnya dan memutuskan pulang lebih dulu. Ia menitip salam kepada bibi Lia dan meninggalkan rumah Lia pagi itu juga.

"Maaf Lia. Sekarang aku tau kenapa aku tidak pantas menjadi teman orang sebaik kamu." Batin Ryujin. Ya, Ryujin tahu sekarang.. dia menyukai Lia.

TO BE CONTINUED...

(*YEY! spesial double up dari author buat kalian semua!!! karena ceritanya udah author draft dan emang ini nyambung sama chapter sebelumnya jadi author putusin buat bagi ke 2 chapter dan double up hari ini! sweetnya sedikit dulu yaa, siap-siap abis ini mulai ada konflik dulu! 🤪 nantikan next chapter minggu depan yaa! kalian akan tahu alasan kenapa minuman mereka bisa jadi alkohol dan gimana hubungan JinLia setelahnya! see you di next chapter! good night guys! 💗✨*)

(*YEY! spesial double up dari author buat kalian semua!!! karena ceritanya udah author draft dan emang ini nyambung sama chapter sebelumnya jadi author putusin buat bagi ke 2 chapter dan double up hari ini! sweetnya sedikit dulu yaa, siap-siap abi...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝙃𝙖𝙩𝙚 𝙤𝙧 𝙇𝙤𝙫𝙚 ? [ 𝘙𝘺𝘶𝘫𝘪𝘯 & 𝘓𝘪𝘢 ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang