29

1K 78 9
                                    

"Boboiboy!" Seru gengnya..

Mendengar teriakan teman-temannya, Yaya buru-buru melepaskan pelukannya. Yaya melihat mereka lari menghampiri. Ochobot melayang cepat ke arah Boboiboy dan memeluknya.

"Uhuhu... Boboiboy!" Ochobot memeluknya. Boboiboy membalasnya.

"Boboiboy.... untung Yaya menyadarkanmu, kalau tidak sudah pasti kita semua akan bertemu di akhirat." Kata Gopal.

"Hah? Memangnya... aku melakukan apa?" Tanya Boboiboy bingung. Ia melepaskan pelukan Ochobot.

"Tuh, tuh, si botak klimis tua, kepala kotak dan robot ungu itu! Mereka mempergunakanmu untuk menghabisi kita!" Ying menunjuk tiga orang atau makhkuk di atas menara eiffel.

Mendengar itu, Boboiboy menegang. Jika dilihat-lihat, kondisi temannya juga para pahlawan sedang tidak baik-baik saja. Sekeliling hancur seperti perang dunia ke-5 atau sudah seperti kiamat kecil.

"Terus... bagaimana aku bisa-"

"Nanti aku jelaskan." Yaya memegang bahu Boboiboy.

"Sebelum kalian berdongeng, mari kita bereskan semua ini." IB sudah berada di samping mereka, bersama empat pahlawan lainnya.

"Mari kita lawan dia dengan benar hari ini." IC memegang tongkatnya bersiap untuk menyerang. Juga yang lainnya.

"Tak boleh jadi, Probe berubah dan serang mereka!" Perintah Adu du.

"Baik, Incik Bos. Probe, mega Probe!"

"Probe, sebelum kau menyerang mereka, aku ingin memberikan hadiah padamu." Hawkmoth bangkit, mungkin ini adalah satu-satunya cara.

"A-apa itu?" Tanya Probe. Tanpa basa basi, Hawkmoth mengeluarkan Akuma dan masuk ke tubuh Probe, masuk ke dalam dadanya.

"Probably, akulah Hawkmoth. Aku memberikanmu kekuatan untuk menghancurkan semua pahlawan dan mengambil miraculous mereka semua!"

Tubuh Probe dipenuhi oleh kekuatan gelap dan menjadi Probably. Robot yang sangat kuat, besar, dan keren dari sebelumnya. Para pahlawan terlihat kaget melihat Probe yang erubah drastis menjadi Probably di depan mereka. Apakah mereka bisa melawannya?

"Mari kita temukan Akuma. LUCKY CHARM!" Dan keluarlah panci yang sangat beserta tutupnya.

"AWAS!" Semua menghindar untuk tidak tertimbun dengan panci yang sangat besar itu.

"Panci? Apa yang harus kulakukan dengan ini?" Tanya IB melihat panci sebesar raksasa tersebut.

"Mungkin kita harus memasaknya, lumayan aku juga sedikit lapar." Ujar IC memegang perutnya.

"Panci? Mari aku jadikan kalian semua menjadi panci!" Door door! Probe menembakkan senjata laser ke arah para pahlawan.

"Tanah pelundung!" Boboiboy menjadi Gempa, memukul tanah dan keluar tebing yang keluar dari tanah. Tapi karena tembakan Probably yang sangat kuat, pelindungnya hancur hanya sekali serangan. Para pahlawan terpental akibat terkena tembakan laser.

"Ugh!"

"Yaya! Kau tidak apa-apa?" Tanya Gempa melihat Yaya disebelahnya memegang perutnya.

"A-aku tidak apa." Yaya tersenyum. Gempa tahu ia tersenyum menahan sakit. Tapi itu tidak menyurutkan kecemasan Gempa, justru ia merasa bersalah. Yaya harus menahan rasa sakit karena dirinya, terlebih luka di kepalanya. Gempa menundukkan kepala.

"Ini... ini semua salahku." Gumam Gempa.

"Bukan. Bukan salahmu, Gempa. Ini salah mereka yang mempergunakanmu!" Ucap Yaya.

Mission in Paris [ FIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang