11. About The Novel

51 9 0
                                    

Sebelumnya, aku mau tanya, apa sampai sini kalian ngerti alur cerita My Rabbit? Aku berharap kalian ngerti🙏😂.

***

"Konsistenin aja lo beneran suka sama dia atau enggak."
.
.
.

CEWEK dengan rambut lepek berusaha mengeringkan rambutnya dengan handuk berwarna kuning pastel bergambar kartun Spongebob, kartun yang sangat digemari oleh orang-orang, termasuk Lyra. Dia mengambil hairdrayer yang berada di dalam laci lemarinya, lalu mencolokkan kabel tersebut ke dalam stoke kontak. "Lo berdua gak ajarin dia yang macem-macem kan?"tanyanya, dengan tangan yang sibuk menghairdrayer rambutnya.

"Enggak, tenang aja!"jawab Jaemin.

Matanya melirik ke arah dua cowok yang sedang asik bermain game. "Jisung bisa main PS?" Lyra terbelalak.

"Oh, itu. Iya dia bisa karena diajarin gue, tapi masih mahiran gue kemana-mana,"jawab Jaemin yang sedang asik bermain game.

"Hilih, sombong!"cetus Chenle, dan kembali membacanya Novel.

"Tumben lo Le baca buku! Biasanya selalu bilang "Anak konglomerat gak level sama buku"." Lyra menirukan gaya bicara Chenle yang sebelumnya pernah menolak keras ketika Lyra menginstruksikan buku yang cocok untuknya. Saat itu nilai Matematika Chenle turun drastis, karena Lyra sedikit iba yang melihat Chenle dimarahi habis-habisan oleh eommanya, akhirnya ia meminjamkan sebuah buku yang berisikan rumus-rumus Matematika secara lengkap, tapi Chenle justru menolak keras, dengan alasan "Anak konglomerat gak level sama buku". Mungkin karena kesombongannya itu, nilainya yang semula memang sudah dibawah rata-rata makin turun  sampai mendapati pringkat paling akhir dikelasnya, sangat berbeda dengan Lyra yang selalu mendapatkan pringkat pertama.

"Baca buku salah, main game juga salah." Chenle mendengus.

"Bukan salah, tapi aneh. Bagus sih kalo lo mau berubah, biar gak dimarahin sama Ajumma Yingyang lagi!"balas Lyra, lalu kembali menghairdrayer rambutnya. Omong-omong Yixi Yang adalah nama eomma Chenle, tapi Lyra biasanya menyebutnya Ajumma Yingyang. Eomma Chenle asli orang Cina, sedangkan appa Chenle campuran Korea dan Indonesia. Memang silsilah keluarga Chenle lebih ribet dibanding keluarga Lyra dan Jaemin.

Chenle terdiam, mencoba mengulangi perkataan Lyra dalam hatinya. Apakah Lyra benar-benar khawatir kepadanya sebagai seorang sepupu? Kalau benar jawabannya "Iya", Chenle merasa sangat jahat karena sudah berpura-pura dekat dengan Lyra selama ini. Gak mungkin! Error otak lo, Le! Batinnya, dan tanpa sadar kepalanya ikut menggeleng.

"Kenapa lo geleng-geleng?"tanya Jaemin, yang entah sejak kapan sudah berada di belakang Chenle, dengan mata yang fokus menatap Novel yang Chenle baca.

"Enggak,"elak Chenle.

"Oh...ini Novel karangan Lyra yang judulnya "Coold boy". Gue denger-denger Novel itu terinpiransi sama si Jeno bocah songong itu!"seru Jaemin.

Lyra sontak mencabut kabel hairdrayernya. "Tau dari mana lo?!"tanyanya dengan nada sedikit membentak.

"Oh ternyata beneran, toh. Gue tau dari Veronica."

Jisung yang semula masih asik bermain PS seorang diri, lantas mengalihkan pandangannya ke arah mereka yang sedang berbicara tentang Novel. Kalau tidak salah, itu Novel yang pernah Jisung baca secara diam-diam. Yang ada fikirannya siapa Jeno? Sampai-sampai Lyra membuat khusus Novel tentang cowok itu?

"Veronica?"tanya Lyra heran.

"Oh. Pantesan anak-anak di sekolah pada sibuk bicarain Novel yang katanya terinspiransi dari kakel sok kegantengan itu. Ternyata lo yang buat, Lyr!" Chenle menutup Novelnya, lalu menaruhnya ke rak seperti semula. "Jadi males baca,"cetusnya. Sudah tak heran lagi bagi teman-teman satu sekolahnya, bahwa Chenle sangat membenci Jeno, konon karena sifatnya yang sombong, dan menurutnya sok tampan, padahal memang tampan.

My Rabbit•Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang