17. About Lyra's Life [Pt.1]

46 8 5
                                    

"Karena Jisung gak bisa hidup tanpa Lyra..."
.


.


.

JISUNG terperanjak kaget ketika sebuah tangan mendarat di pundaknya, dengan cepat Jisung menyadarkan dirinya dari kepingan-kepingan memori yang amat menyesakkan itu. Lucas yang sedang berada di belakangnya tentu merasa aneh saat melihat ekspresi Jisung yang mendadak berubah, dia tahu betul pasti ada sesuatu yang Jisung fikirkan diam-diam.


"Are you okay?" Lucas mendelik heran. Yang membuat Jisung sontak menggelengkan kepalanya. "Jisung baik-baik aja, kok!"

Lucas hanya mengangguk sebagai jawabannya, walau dalam hati sempat penasaran apa yang sedang cowok itu fikirkan sampai-sampai terlamun cukup lama.

Jisung berjalan menghampiri kedua cowok yang sedang berbincang di bangku yang berada di pinggir lorong rumah sakit yang cukup besar.  Lorong itu nampak sepi, hanya sesekali saja perawat rumah sakit yang melewati lorong itu.

"Jadi kalian berdua bohongin Lyra??"seru Jisung tanpa ragu-ragu, dan tanpa aba-aba.

Jaemin dan Chenle lantas berdiri saat melihat kehadiran Jisung secara tiba-tiba. Perasaan kaget dan gugup menyelimuti mereka berdua. Mereka yakin bukan hanya Jisung yang mendengar semua ungkapan itu, namun Lucas pun pasti mendengarnya, di karenakan suara Jaemin yang tidak terlalu di kecilkan.

Mereka berdua kompak meneguk saliva, bagaimana jika Jisung membocorkan hal itu kepada Lyra? Dan bagaimana jadinya bila Lucas membocorkan semua ungkapan itu kepada teman-teman satu sekolahnya?

"Kalian berdua itu jahat, ya? Bukan kah Lyra sepupu kalian sendiri? Tapi kenapa kalian mengkhianati Lyra? Memangnya Lyra punya salah apa dengan kalian berdua? Tidak ada kan! Tapi kenapa..?"lirih Jisung membela Lyra. Tidak ada lagi panggilan "Nana" maupun "Lele" yang tertera dalam kalimatnya, melainkan berubah menjadi "Kalian berdua". Yang membuat Jaemin dan Chenle tertohok mendengarnya, mereka berdua benar-benar menyesal, kini..Jisung benar-benar telah menganggap mereka orang asing.

Tiba-tiba saja dada Jisung menjadi sesak. Dia jelas tak terima Lyra di perlakukan seperti itu, dia bahkan tidak akan segan-segan murka dengan kedua sepupu "pemiliknya" sendiri. Aneh. Jisung tidak pernah seperti itu sebelumnya—terkecuali dengan almarhum bundanya. Entah mengapa perasaan khawatir itu muncul kembali, dan anehnya penyebab kekhawatiran itu hanya berkutat pada Lyra, persis seperti dulu saat dia mengkhawatirkan bundanya. Kenapa cewek itu begitu mirip dengam bundanya yang selalu dikhianati oleh banyak orang..?

"Ma-maksud kita bukan begitu Jisung. Kita hanya—"ucapan Jaemin terpotong ketika Jisung langsung memasuki kamar rumah sakit yang Lyra tempati, tanpa memperdulikan penjelasannya.

Sedangkan Lucas terpenganga melihat perubahan drastis sikap Jisung. Cowok itu terlihat sangat emosi dari ekspresinya. Dari situ Lucas bisa menyimpulkan bahwa dari cara membela Lyra, cowok itu..Jisung, sepertinya benar-benar menganggap Lyra lebih dari sekedar teman, pasalnya dia bisa merasakan kekhawatiran Jisung yang tidak di batas sewajarnya. Sebenarnya Lucas pun kecewa dengan ungkapan yang tak lama dia dengar, tapi dia tidak seharusnya ikut campur dengan masalah mereka. Yang terpenting sekarang dia tahu kalau sebenarnya Lyra tak salah.

***

Kehadiran seorang cowok dengan seragam sekolah yang sama dengan Lyra——yang tak lain adalah Jisung—yang kini berada di dalam ruangan bernuansa abu-abu membuat tiga keluarga besar; Kim, Na, dan Zhong, sontak terperanjak kaget dengan kehadirannya. Tapi tak lama dari itu seorang pria paruh baya yang tak lain adalah ayah Lyra menghampirinya dengan ekspresi bertanya-tanya. Jisung lantas menundukkan setengah tubuhnya sopan. Dia tahu betul kalau itu adalah ayah Lyra.

My Rabbit•Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang