1. Get Acquainted

108 14 0
                                    

"Lyra ngusir aku? Aku salah apa Lyra?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lyra ngusir aku? Aku salah apa Lyra?"
.
.
.

LYRA menguap lebar, sudah berapa kali ia menguap tak karuan, ia juga mengucak-ngucak matanya, sebelum akhirnya ia bangkit dari ranjang tidurnya, dan melihat jam yang berada di atas nakas. Jarum pendeknya tepat berada di angka 12 dan jarum panjangnya tepat di angka 12 juga, yang berarti tepat jam 12 malam. Dan entah kenapa tenggorokan dan mulut Lyra sangat kering, bahkan bibirnya hampir melupas, rasanya sangat tidak nyaman. Mau tak mau, Lyra harus berjalan ke dapur, dan segera meminum segelas air putih, agar tenggorokan serta mulutnya kembali seperti semula. Padahal, jujur saja, ia sangat takut, karena sebenarnya Lyra paling anti bangun jam 12 malam, tapi entah kenapa, sekarang Lyra justru terbangun dari tidurnya. Ya, kalian boleh sebut Lyra penakut, memang kenyataannya seperti itu.

Sebelum pergi ke dapur, Lyra menghampiri sebuah kandang kecil yang tergeletak di lantai kamarnya. Disana terdapat Kelinci mungil dengan bulu berwarna putih bersih,mata yang agak sipit, serta telinga dan mulutnya yang berwarna merah muda. Sangat lucu. Dan anehnya, Kelincinya itu belum tidur sampai jam 12 malam.

"Jisung, kok belum tidur?"tanyanya. Padahal sudah jelas tidak ada jawaban yang keluar.

"Ah, babo lo Ra! Dia kan binatang!" Lyra mulai melangkah menuju dapur.

...

Setelah puas meneguk air di dapur—yang tepatnya berada di lantai satu rumahnya—Lyra kembali melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Ia melewati lorong di rumahnya yang tidak terlalu kecil, namun, tidak juga besar. Lorong tersebut tampak sangat gelap,hanya satu sampai dua lampu saja sebagai pencerahan lorong itu.

Lyra mengelus kedua tangannnya secara bergantian. Ia merasa merinding kali ini dan ia merasa seperti ada yang mengikutinya dari belakang. Mungkin itu hanya ilusinya, tapi yang jelas, Lyra benar-benar merasakannya.

Karena takut, cewek dengan piyama berwarna pink pastel itu mempercepat langkahnya. Dan tak lama ia sudah berada dikamarnya. Dengan cepat Lyra menutup pintu kamarnya dan segera memejamkan matanya di ranjang. Sebenarnya cewek itu masih belum tertidur pulas, justru sepertinya Lyra jadi tidak bisa tidur, akibat kejadian tadi.

Kriieet.

Terdengar bunyi pintu kamarnya yang terbuka. Lyra semakin dibuat takut. Cewek itu juga semakin menutup matanya rapat-rapat, dan berdo'a kalau kejadian yang ia alami kali ini hanya sebuah mimpi.

Drap, drap.

Suara langkah kaki terdengar dan suaranya makin lama makin terdengar jelas, seperti sedang mendekatinya.

Lyra takut, tapi ia juga penasaran. Apakah itu maling,mahluk halus,atau mungkin hanya ilusi belaka, karena penasaran, perlahan tapi pasti, Lyra terpaksa membuka matanya. Ia melihat keseluruh sudut kamarnya. Terlihat normal, alias tidak ada siapa-siapa.

My Rabbit•Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang