STRAWBERRY |14|

15 3 4
                                    

~ Happy Reading ~

Deru suara mobil yang di kendarai pak Kardi, berhenti tepat di depan sekolah Kalista. Pintu mobil terbuka secara otomatis, gadis itu segera turun. Namun, saat kaki nya hendak menginjak ke tanah, gerakan kaki nya terhenti, saat melihat tepat di depan matanya, Dito sedang berboncengan dengan seorang gadis yang kemarin ditemui di halte.

" Itu kan, Susan," Gumam Kalista lirih.

" Non Kalis?" Suara pak Kardi mengejutkan Kalista.

" Eh iya pak." Gadis itu segera turun dari mobil.

" Pak, nanti gak usah jemput Kalis ya," Pinta nya.

" Kenapa non?"

" Hari ini ada tugas penting."

" Baik non, kalau gitu saya pulang non."

Kalista mengangguk. Mobil yang di kendarai pak Kardi kembali melaju meninggalkan sekolah.

Hilang sudah senyum semangat dari wajah gadis itu, setelah melihat sang pujaan hati, justru berboncengan dengan cewek lain. Langkah nya kini tak selincah biasanya, ia mengandalkan sisa-sisa tenaga nya, untuk melangkah menuju kelas.

Saat Kalista melewati post satpam yang terletak di depan pintu gerbang. Seorang satpam, bernama pak Bonar memanggil dirinya dengan senyum sumringah yang membelah kumis lele nya.

" Neng Kalis?" Seru pak Bonar seraya berdiri. Kalista menoleh, sebelum pandangan nya benar-benar tertuju pada pak Bonar, ia sempat celingukan kesana kemari, siapa tau ada gadis lain yang juga bernama Kalista. Tapi nyata nya tidak ada, sebab hanya ada Kalista seorang disana, sedangkan siswa yang lain sudah masuk ke area sekolah.

" Saya?" Ucap Kalista sambil menunjuk diri sendiri.

Pak Bonar mengangguk, " Iya, sini sebentar," Pinta pak Bonar.

Kalista segera melangkah menuju pak Bonar, yang duduk di post satpam.

" Ada apa pak?" Tanya Kalista setelah mendekat.

" Neng bener kan, nama nya Kalista Indah Lukito?" Ucap pak Bonar.

" Iya pak, ada apa?"

" Sebentar ya," Ujar pak Bonar, lalu membuka laci, dan mengeluarkan sebuah bingkisan kecil yang di bungkus dengan selembar koran.

" Ini, buat neng Kalis." Pak Bonar menyerahkan bingkisan tersebut pada Kalista. Gadis itu terlihat bingung, sebab ia tak merasa berulang tahun hari ini.

" Buat saya pak, dari siapa?"

" Pokok nya dari orang buat neng Kalis."

" Oh ... Iya pak, terimakasih ya," Balas Kalista kemudian menyambut bingkisan dari tangan pak Bonar.

Ia pun kembali melangkah meninggalkan post satpam, sembari memasukkan bingkisan berbungkus koran tersebut kedalam tas nya.

Kali ini, Kalista benar-benar tak ingin melihat Dito, bahkan saat ia melewati kelas cowok itu, Kalista hanya menundukkan pandangan nya.

Ya, memang, kelas Kalista terletak di bangunan sebelah, berderetan dengan kelas Dito, yang notabene kelas tiga. Sebab mereka sama-sama di jurusan kimia, maka dari itulah dari pihak sekolah mengkelompokkan setiap bangunan dan kelas, urut sesuai dengan jurusan dan kelas nya. Jadi, untuk kelas X jurusan kimia, bangunan kelas nya terletak paling ujung sebelah bangunan kelas XI, berarti bangunan kelas XI terletak ditengah-tengah. Jadi apabila Kalista hendak menuju ke kelas nya, ia harus melewati kelas Dito terlebih dulu.

Gadis itu terus berjalan menunduk. Tiba-tiba ada seseorang berdiri menghalangi langkah nya. Saat Kalista bergeser ke kiri, orang tersebut turut bergeser ke kiri, begitu pun sebalik nya.

ORIGAMI CINTA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang