STRAWBERRY |04|

38 11 10
                                    

~ Happy Reading ~

* KRINGGG ... KRINGGG ... KRINGGG *

Suara alarm berbunyi, membangunkan Kalista yang sedang tertidur lelap. Dalam keadaan mata masih mengantuk, ia berusaha bangun dan menggapai jam weker diatas meja.

Jam sudah menunjukkan pukul 06:00 WIB, itu artinya ia harus segera mandi dan bergegas untuk berangkat sekolah, sebelum terlambat. Tanpa menunggu waktu lama lagi, Kalista segera menyambar handuk nya, dan melangkah menuju kamar mandi.

Beberapa saat kemudian, ia sudah selesai dan bersiap-siap. Seragam abu-abu dengan rok sebatas lutut khas anak SMA Jakarta, melekat di tubuh mungil nya, yang tinggi nya hanya 165cm. Rambut hitam panjang nya dibiarkan tergerai begitu saja, dengan sebuah jepit kecil yang disematkan pada helai rambut nya.

Sejenak, Kalista mematut diri didepan cermin. Ia pun berharap  dengan penampilan nya ini, Dito akan melirik dan menyukainya. Entah lah, ia pun tak tau, semua yang ia lakukan hanya demi menarik perhatian Dito, cinta pertamanya.

" Non ... Non, non Kalis? " Suara bi Asih dari depan kamar.

" Iya bi .... " Jawab nya.

" Udah siap belum non? Udah siang, nanti terlambat." Ujar bi Asih memperingatkan.

" Iya, aku udah selesai kok."

Setelah dirasa cukup, tak ada yang kurang ataupun aneh dengan penampilan nya, Kalista pun mengambil tas sekolah nya yang tergantung dibalik pintu kamar.

Sesaat, sebelum melangkah, ia kembali tersenyum didepan cermin.

Sekarang, pergi ke sekolah menjadi hal yang paling menyenangkan baginya, rasanya ia selalu ingin 24 jam berada di sekolah. Karena dengan begitu, ia bisa bertemu Dito, ataupun hanya sekedar melihat nya dari jauh.

Ahh ... Dito ....

" Di makan dulu sarapan nya." Perintah nenek.

" Iya nek ... Nenek juga jangan lupa makan ya, istirahat yang cukup, jangan kecapekan." Ucap Kalista pada sang nenek tercinta.

" Iya ... Makasih ya, cucu nenek yang paling cantik." Kata nenek sambil mengembangkan senyum diwajah keriput nya.

" Ya udah, kalau gitu, Kalis berangkat dulu ya nek ... Udah siang, nanti terlambat." Ujar Kalista pada nenek, lalu ia mencium pipi sang nenek.

" Hati-hati ya Lis, belajar yang rajin supaya pintar." Pungkas nenek yang masih duduk didepan meja makan.

" Iya nek ... "

Lalu, Kalista pun melangkah menuju mobil yang sudah siap untuk mengantarnya ke sekolah. Kalista masuk kedalam mobil, dan mobil pun mulai bergerak meninggalkan pekarangan rumah..

Selama di perjalanan, gadis itu menyandarkan kepala nya pada tepian jendela mobil.

Pada saat mobil melaju, melewati persimpangan jalan itu, tempat pertama kali ia melihat Dito, kedua matanya tak henti tertuju pada sebuah pohon besar di pinggir jalan tersebut. Bahkan sampai mobil terus melaju dan semakin jauh dari tempat tadi, mata Kalista masih terus menatap kearah sana, sampai persimpangan itu tak terlihat lagi.

Ia berharap, bahwa pagi ini bisa melihat Dito lebih awal, tapi harapan nya pupus, Dito tak ada disana seperti waktu itu.

Mungkin saja, Dito belum berangkat, atau bahkan sudah tiba disekolah? Entah lah ...

Kalista agak kecewa.

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, akhir nya ia sudah sampai di sekolah. Setiba nya disana, ia langsung disambut oleh Ira, teman sebangku nya, dan juga merupakan teman pertama nya sejak ia pindah di sekolah ini.

ORIGAMI CINTA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang