STRAWBERRY |15|

12 1 0
                                    

Hanya terpaku memandang mu dari sini, sudah terbiasa bagi ku.
Berulang kali ku memendam, perasaan yang tiada haluan.
Mungkinkah cinta ini hanya ada di pihak ku? Tapi tidak bagi mu?

- Kalista Indah Lukito -

Setelah menulis di buku diary kecil yang telah menjadi sahabat nya selama ini, Kalista kembali membuka kado pemberian Dito.

Sebuah lilin berbentuk angka satu, menjadi kado terunik yang pernah ia dapatkan selama merayakan ulang tahun. Padahal, ulang tahun Kalista baru akan di rayakan satu bulan lagi, tapi si manusia unik itu telah memberinya ucapan selamat melalui secarik kertas yang ia tulis diatas kertas origami.

Kalista memandangi lilin di tangan nya seraya tersenyum. Kembali, angan nya melayang jauh, menerawang si manusia unik itu.

" Kalista?" Panggil Ira tiba-tiba. Gadis itu tersentak, lalu menoleh kearah Ira yang sedang berdiri di bingkai pintu kelas.

" Ira, kenapa?" Kalista pun berdiri dan menghampiri Ira.

" Ke kantin yuk, aku laper nih."

Kalista mengangguk. Lalu kedua nya melangkah ke kantin menuju warung pak Bejo.

" Pak Bejo, bakso nya dua ya .... " Ujar Ira pada pak Bejo.

" Oke, siap neng."

Kalista dan Ira pun duduk di bangku panjang yang memang telah disediakan. Hari ini, warung pak Bejo terlihat ramai sekali. Memang, bakso buatan pak bejo terkenal sangat enak.

" Lis, kamu mau ikut les piano gak?" Tanya Ira.

" Dimana?" Jawab Kalista malas.

" Itu, sama bang Ata, dia juga guru les vokal nya sepupu aku loh."

Kalista melirik sambil menopang dagu, " Kamu ikut?"

" Iya, kalau kamu mau aku bisa bilang sama bang Ata. Soal nya dia gak mau menerima murid banyak, kuota nya cuma lima orang," Terang Ira.

" Iya deh, tapi aku bilang dulu sama mama."

" Oke .... "

Kemudian pak Bejo datang, membawa dua mangkuk bakso, yang aroma nya tercium sangat enak, membuat perut semakin lapar.

" Ini neng, bakso nya," Ujar pak Bejo seraya meletakkan mangkuk bakso diatas meja.

" Makasih pak," Ucap Ira.

" Eh, Ra, minta kecap dong."

" Nih .... " Ira menyerahkan botol kecap pada Kalista.

Beberapa saat Sandi datang menghampiri mereka, yang sedang menyantap lahap bakso buatan pak Bejo.

" Hai ... Kalista." Sapa Sandi tersenyum simpul.

Kalista melirik kearah Sandi, saat sendok hendak masuk kedalam mulut nya.

" Eh, Sandi, ada apa?"

" Nanti pulang sekolah, jadi kan?"

ORIGAMI CINTA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang