STRAWBERRY |24|

19 5 7
                                    

~ Happy Reading ~

Dinding ruang kamar bercat putih masih menjadi pemandangan yang dilihat oleh Dito, sejak dirinya dirawat di rumah sakit, dua hari yang lalu. Meskipun kondisinya sudah membaik, namun dokter belum memperbolehkan pulang, sebab kondisi nya masih lemah. Selain itu juga menunggu hasil rontgen nya keluar, karena benturan akibat tendangan cukup keras yang dilancarkan oleh Niko saat mereka berkelahi.

Jarum infus masuk kedalam pembuluh darah nya, tertanam tepat di punggung tangannya. Cowok itu terlihat sangat suntuk, ia jemu bila harus berbaring terus menerus diatas ranjang. Tak banyak yang bisa dilakukan selain tidur ataupun mengobrol dengan ami, jika beliau datang.

* Ceklek *

Pintu kamarnya terbuka, sontak Dito mengalihkan pandangannya kearah pintu. Seorang gadis, yang hari itu mengenakan dress berbahan kaos, tak lupa sneakers untuk menunjang penampilannya, serta sling bag sebagai aksesoris nya, melangkah mendekati ranjangnya.

Kedua mata Dito tak henti menatap gadis kecil itu yang membiarkan rambut panjang nya tergerai bebas, dia tampak cantik, lain dari biasanya.

" Kalis .... " gumam Dito. Kalista melempar senyum pada cowok itu.

Tumben cantik. Eh ... tunggu, tunggu. Ini beneran Kalista kan? gadis kecil yang kadang juga tengil, pernah nyembur muka ku pakai air. Ini, beneran dia? - Batin Dito berdecak kagum.

" Woy! biasa aja dong lihatin nya," tukas Kalista membuat Dito tersentak. Seketika cowok itu memutar bola matanya malas.

" Kenapa, kagum ya? Lihat Kalis cantik," tandas Kalista penuh percaya diri.

" Pede!" cetus Dito.

" Ngaku aja deh .... "

" Ngaku apa?" Dito menautkan alisnya.

" Ya ngaku, kalau Kalis cantik, kan?" ujar Kalista menaikan kedua alisnya lalu tersenyum lebar.

" Kesambet apa sih?"

" Yee ... enak aja. Tinggal ngaku aja, susah banget," gerutunya kemudian menarik kursi lalu menghempaskan pantatnya.

" Iya deh, iya ... Kalista cantik," ucap Dito datar saja.

" Baru tau? baru sadar? selama ini, kemana aja?"

" Kemana-mana hatiku senang," jawab Dito sekenanya. Gadis itu mencibir.

" Lagian, Kalis dari mana sih?" tanya Dito lagi.

" Gak dari mana-mana, dari rumah. Disuruh mama kesini," balasnya.

" Oh ... jadi, karena mama kamu, Kalis kesini, bukan kemauan Kalis sendiri?"

" Iya lah, kalau gak disuruh mama, males banget."

" Sialan! gak kasihan apa, sama aku?" Kata Dito pura-pura cemberut.

" Kasihan, dikit doang tapi .... " jawab Kalista terkekeh.

" Sialan, jahat kamu!" cibir Dito.

" Terus, kamu kesini mau ngapain?" tanya Dito.

" Gak ngapa-ngapain, disuruh nemenin kamu."

Sejenak keduanya diam.

Hening.

" Kalau gitu, mau dong temenin aku jalan-jalan," kata Dito kemudian.

Sigap. Kalista langsung berdiri seraya memamerkan senyum manisnya.

" Siap," balas gadis itu.

" Semangat banget," cetus Dito. Lalu menyibak selimut nya.

ORIGAMI CINTA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang