STRAWBERRY |31|

24 2 7
                                    

~Happy Reading~

Ulang tahun Kalista yang ke tujuh belas, memang tak dirayakan. Karena itu permintaan Kalista sendiri. Namun, sebagai gantinya, Kalista meminta hadiah pada kedua orang tuanya. Yaitu,  melanjutkan pendidikannya di Russia, setelah lulus sekolah nanti. Karena Russia, merupakan salah satu negara yang menjadi favorit nya. Akhirnya setelah melalui pertimbangan-pertimbangan, kedua orang tuanya pun menyetujui permintaannya.

Gadis itu masih berkutat di dapur. Ia terlihat sibuk sekali. Sedang menghias kue buatannya sendiri. Tangan Kalista begitu lihai, bak seorang yang sudah profesional dalam membuat kue ulang tahun. Dia menghias kue ulang tahun dengan butter cream dan spuit. Spuit memiliki banyak sekali bentuk, dan Kalista memilih spuit mawar dan spuit daun, untuk menghias dibagian tengah kue ulang tahun buatannya. Tak lupa ia tambahkan buah strawberry sebagai toping, menghias pinggiran kue yang berbentuk bundar. Ini kali pertama bagi Kalista membuat kue. Ia membuat kue itu bukan untuk dijual, atau diberikan kepada orang lain secara cuma-cuma. Tapi untuk dirinya sendiri. Ia ingin merayakan hari ulang tahunnya bersama Dito, di rumah cowok itu.

Kalista berencana, akan pergi ke rumah cowok itu selepas isya. Namun tanpa sepengetahuan Dito. Entah mengapa dia melakukan itu. Bukankah ini ulang tahun nya? tapi mengapa, seolah Kalista lah yang memberi kejutan untuk Dito.

"Kalista? " Mama datang. Winda mengamati putri nya yang tampak sibuk dengan kue diatas meja dapur.

Winda mendekat. Dia berdecak kagum melihat putrinya membuat kue. Karena ini pertama kalinya melihat putrinya berkecimpung di dapur. Sedang membuat kue. Meskipun dapur terlihat berantakan, namun Winda membiarkan putrinya itu unjuk kebolehannya.

"Kue buat siapa? " tanyanya lagi,  sambil memperhatikan kedua tangan Kalista yang sedang sibuk menaruh toping strawberry dipinggiran butter cream kue nya.

"Untuk Kalis," jawabnya tersenyum lebar.

Winda menautkan alisnya, " Buat Kalis sendiri? " tanyanya memastikan.

"Iya Ma."

"Kalis buat sendiri, untuk Kalis sendiri, gitu? " Mama bingung.

Kalista tersenyum lebar, memamerkan deretan gigi nya.

" Iya Ma. Kalis, mau merayakan sama Dito," ucapnya malu-malu.

"Dito? siapa dia? "

" Itu loh Ma, kapten futsal, yang waktu itu kesini jemput Kalis."

Winda manggut-manggut mendengar penjelasan putrinya.

"Yang ngasih kamu lilin itu, ya? " terka Winda.

Sekali lagi, Kalista tersenyum lebar mendengar pertanyaan Mama.

"Betul sekali. Seratus buat Mama."

"Dito unik juga ya."

"Unik banget Ma. Dia juga pernah loh, ngasih Kalis buku rumus."

"Rumus apa?"

"Kimia Ma. Dito jago banget, dia itu sang juara olimpiade kimia," terang Kalista membanggakan Dito didepan Mama nya.

"Oh ya? berarti kamu harus banyak belajar sama Dito."

Kalista tersenyum.

"Ya udah, dilanjutin, Mama mau nyiram tanaman punya nenek kamu." Winda pun kemudian melangkah meninggalkan Kalista yang belum selesai menghias kue ulang tahun nya.

***

Pukul 19:40 wib, Kalista sudah bersiap-siap untuk pergi ke rumah Dito. Dia memakai denim dress dipadukan dengan wedges hitam. Sederhana namun tetap cantik, natural.

ORIGAMI CINTA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang