~ Happy Reading ~
Tak ada tempat yang paling nyaman untuk menghabiskan waktu istirahat, selain kantin sekolah. Seperti biasa, Kalista melalui hari-hari nya di sekolah hanya bersama Ira, satu-satu nya teman yang begitu dekat dengan nya, sejak ia sekolah di SMA Pamungkas.
" Dia melarangku untuk tidak merespon laki-laki lain, tapi dia malah mendekati wanita lain," gumam Kalista sambil menopang dagu.
Ira menautkan alisnya. Meyelidik penuh kebingungan.
" Maksud kamu?"
" Dito," ucap Kalista lirih.
Bukan tanpa alasan, Kalista berucap demikian. Memang, sikap Dito benar-benar membuat nya bingung. Cowok itu tak suka bila Kalista dekat dengan lelaki lain, selain dirinya, bahkan Dito mengatakan secara terang-terangan, jika dia tak suka melihat Kalista dekat dengan Sandi. Tapi, apakah Dito tak pernah berpikir, bahwa kedekatan nya dengan Susan, pun menyakiti hati Kalista.
Ya, memang, hubungan Dito dan Kalista sampai detik ini hanya sebatas teman. Namun kedua nya saling cemburu, bila diantara mereka dekat dengan yang lain.
Aneh! Kenapa tak diperjelas saja, daripada membuat bingung seperti ini.
" Kenapa gak terus terang aja sih Lis," ucap Ira sambil mengaduk saos sambal di bakso nya.
" Apanya?"
" Ya, tentang perasaan mu ke Dito."
" Maksud kamu, aku bilang ke Dito, kalau aku suka sama dia, gitu?"
Ira mengangguk, " Iya, dari pada gak jelas gini kan."
" Gak! " tukas Kalista.
" Kenapa? gengsi?" terka Ira.
" Ahh ... gak tau deh, bingung .... " Kalista mendengkus seraya menepuk-nepuk kening nya.
" Kalau menurut ku, lebih baik terus terang aja, dari pada uring-uringan terus." Ira memberi saran.
" Gak! gak! gak! ... hal itu gak ada di dalam kamus nya seorang Kalista," pungkas gadis itu lalu mengerucutkan bibir nya.
* Tap ... tap ... tap .... *
Langkah sepatu, terdengar berjalan kearah mereka.
Sandi rupanya. Mengapa cowok itu mengampiri mereka.
" Kalis?" sapa Sandi tersenyum simpul.
Kalista dan Ira memutar kepala, Sandi sudah berdiri dibelakang mereka.
Sebenarnya, jika dilihat, Sandi lumayan tampan dan manis. Perawakan nya tinggi, tubuh ideal, dia juga seorang penggemar softball, maka tak ayal bila cowok tujuh belas tahun itu, mempunyai cita-cita untuk menjadi atlet softball kemudian hari. Oleh sebab itu, sejak dini, ia giat berlatih.
Namun, entah mengapa, Sandi tak cukup menarik perhatian Kalista. Gadis itu hanya menganggap Sandi, sebagai teman sekolah biasa, layak nya teman-teman yang lain.
Mungkin, Sandi harus berjuang lebih keras lagi untuk bisa mendapatkan hati Kalista, yang sepenuhnya sudah tercuri oleh sang kapten andalan di sekolah mereka. Siapa lagi kalau bukan Dito orang nya.
" Sandi, ada apa?" tanya Kalista.
" Itu Lis, nanti malem, kamu sibuk gak?"
Sejenak, Kalista melirik Ira.
" Kenapa San?"
" Pergi yuk?" ujar Sandi penuh harap.
" Uumm ... Iya deh, tapi kamu izin sama mama ku ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ORIGAMI CINTA (SELESAI)
Ficção AdolescenteIni tentang kisah mengejar cinta pertama, pada seseorang yang masih enggan untuk mencinta karena kisah masalalu yang membuat trauma. Memutuskan untuk mencintai seseorang yang masih belum bisa melupakan masalalu nya memang tidak mudah. Butuh perjuang...