🌻Part 30🌻 Falling Depper.

70 3 0
                                    

Araf, cowo itu kini berada di sofa ruang tamu rumah Marsya, melirik ke sekitar hingga akhirnya pandangannya jatuh pada sebuah bingkai foto besar yang menampilkan sesosok gadis kecil dengan rambut pendek tengah menggenggam boneka kecilnya sambil te...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Araf, cowo itu kini berada di sofa ruang tamu rumah Marsya, melirik ke sekitar hingga akhirnya pandangannya jatuh pada sebuah bingkai foto besar yang menampilkan sesosok gadis kecil dengan rambut pendek tengah menggenggam boneka kecilnya sambil tersenyum ke arah kamera.

Sambil menunggu Marsya yang belum juga turun dari singgasananya Araf memilih untuk melihat-lihat jejeran bingkai foto kecil yang tersusun rapih di atas meja panjang di samping sofa.

Seulas senyum terbit di wajahnya yang semula datar saat melihat salah satu bingkai foto itu menampilkan tubuh mungil bayi tanpa busana tengah tengkurap di atas selimut berbulu berwarna putih, bayi kecil itu juga mengenakan bando bunga berwarna warni di atas kepalanya dan tak lupa seulas senyum yang muncul di wajahnya seolah tau bahwa dirinya tengah di potret.

Kegiatannya terhenti kala ada seseorang yang langsung meraih bingkai foto yang menjadi perhatian Araf barusan dan langsung menyembunyikannya di balik tubuhnya yang mungil.

" Dasar mesum!" Teriak Marsya dengan nada tinggi dan wajah tak suka.

" Itu foto lo?" tanya Araf.

" Iyalah foto gue, foto siapa lagi? "

Seringai menjengkelkan terbit di wajahnya membuat Marsya semakin malu tak karuan.
" Lo gak perlu takut gitu, gue gak tertarik sama Marsya kecil, ya kecuali....," Araf menggantungkan ucapannya sambil mendekatkan wajahnya pada wajah Marsya. " Kecuali kalo lo yang sekarang, mungkin gue tertarik," ucapnya masih dengan seringainya.

" Gila lo!" Teriak Marsya sambil mendorong tubuh Araf agar menjauh dari hadapannya.

Setelah melupakan kejadian tadi, kini Marsya dan Araf tengah berada di salah satu restoran ternama. Keduanya sama-sama sibuk dengan sepiring makanan yang berada di hadapannya masing-masing.

" Gue mau ngomong serius," kata Araf.

Marsya yang tengah memotong steik dengan pisau kecil di tangan kanannya kini menatap ke arah Araf sambil tersenyum menahan tawa. " Tumben banget, ngomong tinggal ngomong kok repot," ucapnya sambil kembali melanjutkan aktivitasnya.

Tapi tiba-tiba kedua tangan Araf berada di atas tangan Marsya, memaksa cewe itu untuk menghentikan aktivitasnya sejenak dan beralih menatap ke arah Araf. Cewe itu melepaskan tangannya dari genggaman tangan Araf, meletakkannya di atas pangkuannya. " Kenapa?" tanya Marsya dengan nada riang, berusaha untuk mencarikan suasana yang tiba-tiba mencengkram.

Araf menarik tangannya, kini menatap cewe itu serius. " Gue suka sama lo," ucapan Araf tiba-tiba melembut.

Marsya masih belum bereaksi, ia seolah masih mencerna ucapan Araf barusan, setelah sadar dengan ucapan Araf ia menelan ludahnya getir, meremas kedua tangannya yang saling bertautan. Seketika cewe itu tertawa, walau tawanya tampak sumbang dan terkesan sangat di paksakan tapi setidaknya ini cukup untuk mencarikan suasana yang entah mengapa terlalu mencengkram.

Falling Deeper[COMPLETE]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang