🌻Part 31🌻 Falling Depper.

62 3 0
                                    

"Lo mau ngapain kesini?" Tanya Marsya saat melihat Araf tengah duduk di sofa dengan ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lo mau ngapain kesini?" Tanya Marsya saat melihat Araf tengah duduk di sofa dengan ayahnya.

" Sya gak boleh ngomong kaya gitu," ingat Dodi.

Marsya memutar bola matanya jengah.
" Kemarin ayah ngomong gak sopan sama Azka, sekarang giliran gue ngomong kaya gitu di tegur," gerutunya.

Marsya sebenernya tidak terlalu mempermasalahkan kedatangan Araf pagi ini, tapi kejadian kemarin masih membuatnya malas untuk bertemu Araf untuk sekarang ini, di tambah pesan masuk yang terus ia kirimkan untuk membujuknya membuat Marsya tau bahwa cowo itu benar-benar tidak main-main dengan ucapannya saat itu, dan Marsya tidak suka akan hal itu.

Di paksa.

" Marsya lo mau kemana?"tanya Araf sambil bangkit dari duduknya.

" Bukan urusan lo," Marsya berjalan begitu saja meninggalkan Araf dan mengabaikan panggilan dari ayahnya itu.

" Om Araf pamit pulang yah," kata Araf seraya menyalami punggung tangan Dodi dan bergegas untuk pergi dari sana.

Matanya menatap ke arah mobil hitam milik keluarga Marsya yang mulai meninggalkan pekarangan rumah, iya yakin Marsya pasti berada di dalamnya. Ia bergegas membuntuti mobil itu dari belakang.

Kerutan di dahinya nampak terlihat jelas saat mobil hitam itu berhenti di parkiran sebuah rumah sakit besar. Matanya menatap tajam ke arah Marsya yang mulai turun dari mobil dan berjalan ke masuk. Melihat itu, Araf ikut turun dari mobilnya, berjalan mengendap-endap mengikuti langkah Marsya dari belakang.

" Azka ?" Cicitnya melihat cewe itu tengah membicarakan sesuatu dengan Azka.

" Jadi Marsya dateng ke sini cuma untuk ketemu sama cowo tengil itu?"

" Nenek kamu belum sembuh juga?" tanya Marsya.

" Udah, coma aku masih belum dapet pinjaman buat ngurusin administrasi," ucap Azka.

Marsya menghela nafasnya, lalu kini mencari sesuatu di dalam dompet kecilnya yang berwarna pink, mengeluarkan kartu kredit miliknya dan memberikannya pada Azka. " Buat apa?" tanya Azka tanpa menerima kartu kredit itu.

" Buat bayar administrasi lah," Marsya terus mendesak cowo itu agar mau menerima kartu kredit itu, tapi gagal karena Azka memang keras kepala.

" Kenapa sih lo tuh batu banget?" Marsya mengeraskan nadanya sambil melipat kedua tangannya di dada. " Semakin lama lo di sini, biayanya akan semakin banyak Azka,"

Cowo itu nampak bingung dan memilih untuk diam mendengarkan ucapan Marsya.
" Lo bisa balikin uang gue kalo lo udah dapet uang," lanjut Marsya lagi.

Akhirnya Azka menerima kartu kredit itu, lalu kini menatap ke arah Marsya. "Kamu punya uang?"

Marsya nampak tergelitik dengan pertanyaan Azka yang satu itu, ia menepuk pundak kanan Azka sambil tertawa. " Kalo gue gak punya uang ngapain gue nawarin pinjeman buat lo, ya walaupun itu duit bokap gue tapi itu duit jajan gue sebulan, lo bisa pake aja dulu, uang bulanan gue bulan ini masih ada kok,"

Falling Deeper[COMPLETE]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang