🌻Part 34🌻 Falling Depper.

61 5 0
                                    

Drttt Drttt  Drtttt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Drttt Drttt  Drtttt.

Marsya langsung membuka layar handphonenya yang bergetar.

Araf.
Cepetan keluar kelas ✓✓

Araf.
Azka masuk sekolah lagi✓✓

Marsya langsung mengerutkan keningnya, apa benar cowo itu kembali masuk sekolah? Jika benar, ini adalah hari terbahagia untuk Marsya. Selang beberapa detik Araf lewat depan kelasnya, keduanya saling pandang dan Marsya pun menganggukkan kepalanya sebagai isyarat mengiyakan perintah cowo itu.

Marsya langsung beranjak, tapi Friska dan Naira yang berada di sampingnya langsung mencegah Marsya dan membuat cewe itu kembali terduduk di atas kursi. " Mau kemana?" tanya Friska.

Marsya melepaskan cengkraman tangannya dari Friska dan langsung bangkit dari duduknya. " Gue ada urusan," jawabnya sebelum akhirnya lari dan menghilang di balik pintu kelas.

Friska dan Naira saling pandang, keduanya bingung dengan apa yang terjadi. " Kenapa dia?" Tanya Naira yang hanya di balas gelengan kepala oleh Friska.

" Kayaknya ada yang Marsya sembunyiin dari kita, bukannya dia paling gak suka yah kalo berhubungan sama Araf, sekarang mereka malah pergi bareng," Friska menyangga dagunya sambil menatap pintu kelasnya.

Akhir-akhir ini Marsya sedikit banyak berubah, dia jadi pendiam, suka melamun dan selalu menghindar bila di tanya. Bahkan beberapa hari ini Friska dan Naira pergi ke kantin hanya berdua, entah mereka punya salah pada Marsya atau otak Marsya yang bermasalah, tapi ini benar-benar mengganggu otak Friska dan Naira.

Sedangkan yang sedang dibicarakan tengah berlari menyusuri koridor sekolahnya di lantai bawah, nafasnya terpenggal-penggal dan beberapa kali menabrak orang yang tengah berada di koridor.

Langkah Araf terlalu cepat membuat cewe itu ketinggalan cukup jauh. Dari kejauhan Marsya sudah bisa melihat Araf dan Azka sedang berdiri bersebelahan di area parkiran, membuat cewe itu mempercepat langkahnya dengan tergesa-gesa.

Sampainya di hadapan keduanya tapi Marsya malah tersungkur mencium tanah tepat di hadapan Azka, bahkan pemandangannya saat ini adalah sepatu hitam polos dengan tali putih. Ini semua karena cewe itu berlari terlalu kegirangan sampai-sampai tidak melihat ada batu besar yang menghalangi jalannya.

Azka dan Araf langsung berjongkok membantu Marsya untuk bangkit tapi Marsya malah berhambur memeluk Azka membuat Araf yang melihat itu hanya menelan ludahnya sendiri melihat pemandangan itu, ia bangkit dan menggaruk tengkuknya canggung.

" Lo kemana aja, gue nyariin Lo," Marsya masih setia memeluk Azka bahkan saat seluruh siswa dan siswi yang berada di parkiran memperhatikannya sekalipun.

Sedangkan yang di peluk hanya diam membeku.

Araf yang sudah tak tahan akan kondisi saat ini, ia langsung berdehem beberapa kali bermaksud untuk menyadarkan mereka bahwa saat ini keduanya tengah menjadikan Araf sebagai nyamuk di pagi buta.

Falling Deeper[COMPLETE]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang