🌻Part 23🌻 Falling Depper.

55 4 0
                                    

Tangan kanannya yang mengapung di udara yang di tahan oleh Marsya langsung ia tarik dengan kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan kanannya yang mengapung di udara yang di tahan oleh Marsya langsung ia tarik dengan kasar. " Gue gak ada urusan sama lo, jadi gak usah jadi pahlawan kesiangan buat cewe dekil itu,"

Marsya kini berganti menatap semua teman-teman cewe yang saat ini berada di hadapannya dengan sinis, lalu beralih menoleh ke arah cewe yang berlindung di belakang punggungnya, dia terlihat sangat ketakutan, membuat Marsya yang melihat itu benar-benar tidak tega, Marsya tersenyum untuk meyakinkannya bahwa semuanya akan baik-baik saja.

" Dia temen gue, jadi kalo cara lo ngomong sama dia kaya gini, lo berhadapan sama gue," kata Marsya nyolot.

Cewe itu tampak menatap wajah Marsya jengah. " Lo gak usah sok deh jadi cewe, lo pikir lo cantik?" lanjut Marsya lagi.

" Bacot!" Cewe berambut sebahu itu langsung menyiram Marsya dengan segelas jus jambu yang masih utuh itu pada baju Marsya.

Kejadian ini benar-benar terjadi begitu cepat, membuat Marsya sama sekali tidak bisa mengelak atau menghindar. Marsya menatap bajunya yang kotor lalu menatap kelima manusia laknat yang tertawa puas melihat Marsya yang saat ini benar-benar tampak kasihan.

" Mati aja Lo! " Teriak kan Marsya membuat seisi kantin menatap ke arah Marsya sama halnya dengan Friska dan Naira yang menatap tak percaya ke arah temannya." Dasar cabe-cabean, lo pikir lo cantik? Enggak" Marsya kini menatap tampilan cewe dihadapannya dari ujung rambutnya hingga ujung sepatunya, lalu melihat kedua tangannya di depan dada. " Lo tau sekarang lo kaya apa? Lipstik merah, bedak dempul, kaya tante yang siap mangkal tau gak lo?" Ucap Marsya dengan lantang sambil menekankan setiap perkataannya.

Cewe itu langsung melangkah maju, mencondongkan tubuhnya ke arah Mereka tak terima. " Dasar cewe sok kecapekan! Dada lepes, pendek, cewe jelata lo pada!"

Marsya hanya meringis, lalu tertawa hambar dan dengan cepat Marsya meraih segelas jus jambu yang ada di atas meja ke wajah cewe itu.

Cewe itu langsung mengusap wajahnya dengan telapak tangannya, bukan hanya bajunya yang kotor, tapi wajahnya juga kotor saat ini. Marsya tertawa puas. " Lo!" Tunjuk gadis itu lalu berdecak sebelum akhirnya meninggalkan Marsya dengan amarah yang menyulut.

" Awas Lo!" Ancam ke empat temannya lalu berjalan mengikuti sang ketua.

" Gak takut gue!" teriak Marsya menantang.

" Marsya Marsya," panggil Friska heboh sambil berlari ke arah Marsya yang malah mengabaikan temannya dan lebih memilih memandang roknya nanar.

" Lo gak papa?" tanya Friska, membuat Marsya mendongak menatap wajah Friska.

" Liat nih," kata Marsya sambil menunjukkan rok bagian bawahnya.

Friska menyengir, sedangkan Naira cewe itu hanya menertawakannya.

" Diem gak lo!" Perintah Marsya mendelik, membuat tawa Naira seketika mereda.

Beberapa detik hening, hingga akhirnya Marsya teringat dengan cewe yang masih anteng berdiri di belakangnya. Marsya memutar tubuhnya, " Lo gak papa?" tanya Marsya.

Falling Deeper[COMPLETE]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang