🌻Part 6🌻 Falling Depper.

156 12 18
                                    

🌻 Falling-----Deeper🌻
Happy reading guys
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🤘Enjoy LoFD🤘

Dret Dret Dret

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dret Dret Dret.

Handphone Marsya bergetar, membuat Marsya yang baru saja menghempaskan tubuhnya di atas kasur langsung menoleh dan melihat siapa yang mengirimkannya pesan.

Matanya menyipit melihat pesan yang masuk di kirim oleh Araf.

Araf.
Semakin Lo menghindar, gue semakin penasaran sama Lo. Lo tau kan gue gak gampang nyerah,[15.03]✓✓

Marsya bergidik ngeri membaca pesan itu. Ia buru-buru mematikan handphonenya dan menenggelamkan wajahnya kedalam bantalnya. Menggelengkan kepalanya mencoba melupakan pesan yang baru ia baca.

Marsya membuka layar handphonenya, mengetikkan sesuatu untuk seseorang.

Friska.
Gue mau ngomong sama Lo. Dateng ke rumah Naira sekarang! [15.15]✓✓

Setelah mengetikkan pesan, Marsya bangkit dari duduknya dan berjalan untuk mengganti pakaiannya dengan baju santai. Ia keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga dengan cepat.

Tap Tap Tap.

" Marsya," Marsya menolehkan kepalanya dan menatap ke arah sumber suara.

" Iya Bu," Marsya berjalan mendekat ke arah ibunya.

" Mau kemana kamu?" Tegur Yulia-- Ibu Marsya sambil menatap ke arah putrinya yang hanya berdiri di samping meja.

" Mau ke rumah Naira," jawabnya.

" Ibu mau bicara sama kamu,"

Marsya mendekat, duduk di samping ibunya sambil menyenderkan kepalanya di bahu ibunya. " Ibu dapet laporan dari mang Udin..." Yulia menggantungkan ucapannya, ia ingin lihat bagaimana ekspresi wajah Marsya dan apa tanggapannya.

Marsya mengangkat kepalanya dari bahu Yulia, menatap wajah ibunya sambil tersenyum simpul karena ketahuan. "Ibu pasti bakal ngomel," ucapnya dalam hati.

" Kamu gak pulang bareng mang Udin tiga hari ini, bener?" desak Yulia.

Marsya hanya bisa mengangguk pasrah. Sudah tidak ada celah lagi untuk berbohong, ibunya pasti akan lebih percaya pada mang Udin dibandingkan dengan percaya pada putrinya sendiri. " Kamu itu yah, dibilangin gak pernah nurut. Kasian mang Udin nungguin kamu dan panik nyari kamu, "

" Ya abisan mang Udin lama banget Bu,"

" Kata satpam juga kamu pulang bareng cowo? Bener?"

Lagi dan lagi, Marsya hanya mengangguk sebagai jawaban. Yulia menggeleng frustasi, bingung harus memberitahukan dengan cara apa lagi pada putrinya. " Kamu kan tau Marsya, ayah kamu bakalan marah sama kamu, gak boleh ada pacar-pacaran !"

Falling Deeper[COMPLETE]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang