🌻Part 29🌻 Falling Depper.

56 5 0
                                    

Sesuai dengan jadwal yang telah Marsya rencanakan, pagi-pagi buta cewe itu sudah berada di perjalanan untuk pergi ke rumah sakit Citra Harapan, sedari malam tidurnya tidak tenang lantaran terus memikirkan keadaan nek Wafi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai dengan jadwal yang telah Marsya rencanakan, pagi-pagi buta cewe itu sudah berada di perjalanan untuk pergi ke rumah sakit Citra Harapan, sedari malam tidurnya tidak tenang lantaran terus memikirkan keadaan nek Wafi.

Kini Marsya sudah berada di lorong rumah sakit untuk mencari ruangan Bu Wafi setelah tadi bertanya pada resepsionis rumah sakit ini.

Matanya berbinar gembira melihat angka di salah satu pintu ruangan yang sama dengan yang sedang ia cari, 209. " Ini kan?" tanyanya bermonolog sendiri sambil menatap pintu itu.

Tangan kanannya terulur untuk membuka gagang pintu namun sudah di dahului oleh seseorang membuat Marsya dan orang itu sama-sama tergejolak kaget. " Azka," panggil Marsya melihat Azka lah yang keluar dari ruangan itu.

" Kamu ngapain di sini?" tanya Azka sambil menutup pintu.

" Gue mau jengukin nek Wafi, kata tetangga Lo nek Wafi kena demam berdarah, kenapa Lo gak bilang sama gue? "

" Emang penting?"

Jleb.

Marsya seketika diam, dan suasana ini benar-benar menjengkelkan. " Tunggu," kata Marsya saat melihat Azka beranjak ingin meninggalkannya.

" Apa?"

" Mau kemana?"

" Kemana aja, yang penting gak disini,"

Marsya tau maksudnya, ia buru-buru menarik lengan Azka dan mendudukkannya di atas kursi besi di depan ruangan itu. " Lo harus makan, gue tau lo belum makan," kata Marsya sambil mengeluarkan makanan yang ia bawa sendiri dari rumah.

" Gue tau lo higienis makannya gue masakin lo ini dari rumah," Marsya membukakan tutup tempat makannya, menyodorkannya pada Azka. " Sebelum masak gue cuci tangan delapan kali, dan semua bahannya gue cuci dengan bersih jadi udah terjamin kehigienisannya" cerocos Marsya, setelah menyajikan makannya di depan Azka cewe itu beranjak dan berniat menjenguk nek Wafi, saat tengah memegang gagang pintu cewe itu menoleh ke arah Azka sambil berkata. " Lo harus habisin soalnya gue masak itu dari subuh, jarang-jarang loh gue mau bangun pagi apalagi di rusuh masak," katanya sebelum akhirnya benar-benar menghilang di balik pintu masuk.

" Assalamualaikum nek," sapa Marsya.

Nek Wafi tersenyum sambil mulutnya bergerak menjawab salam walau tidak terdengar oleh Marsya. " Udah makan?" Tanya Marsya sambil menarik kursi di samping ranjang nek Wafi.

Nek Wafi menggeleng, " Mau Marsya siapin?"

Nek Wafi menggeleng, " Mau Marsya potongin buah? Marsya bawa banyak buah loh, mau yah?" Akhirnya nek Wafi mengangguk mengiyakan.

" Oke nenek mau buah apa?" Tanya Marsya sambil menatap kantong plastik yang ia bawa.

" Apel," Itu jelas bukan jawaban dari nek Wafi, Marsya menoleh ke arah pintu masuk, benar saja ada Azka di sana yang mulai melangkah masuk.

Falling Deeper[COMPLETE]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang