🌻Part 24🌻 Falling Depper.

65 4 0
                                    

Marsya buru-buru menuruni mobilnya karena jam tangan yang melingkar cantik di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul 7 lebih 8 menit, itu artinya gerbang sekolah sudah di tutup 8 menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Marsya buru-buru menuruni mobilnya karena jam tangan yang melingkar cantik di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul 7 lebih 8 menit, itu artinya gerbang sekolah sudah di tutup 8 menit yang lalu.

Baru melangkah empat langkah menjauh dari mobil hitam itu suara mang Udin membuat Marsya berdecak sambil menghentikan langkahnya dan berbalik menatap kesal ke arah mang Udin. " Tasnya neng," kata mang Udin sambil mengangkat tinggi tas hitam kecil milik Marsya.

Marsya menepuk dahinya lalu membuang nafasnya kasar sambil berlari ke arah mang Udin. " Makasih mang," kata Marsya sambil meraih tasnya cepat dan berlari ke arah gerbang sekolahnya.

Marsya membuang nafasnya, cewe itu membungkukkan punggungnya dan kedua tangannya kini bertumpu pada kedua lututnya, sedetik kemudian cewe itu mengangkat kepalanya menatap gerbang sekolah yang sudah ditutup rapat dan area sekolah yang sudah sepi membuat semua harapan cewe itu sirna seketika.

Kedua tangannya kini bertumpu pada jeruji gerbang sekolah sambil memanyunkan bibirnya. " Gila, telat delapan menit doang gak boleh masuk," celetuknya kesal.

" Pak buka in gerbangnya, pak," kata Marsya berteriak sambil menggoyang-goyangkan gerbang sekolahnya dengan kedua tangannya yang mungil.

" Pak kasiani aku pak," kata Marsya sambil menghentakkan kakinya.

" Ck!" Marsya langsung membalikkan badannya saat suara decakan seseorang mengganggu Indra pendengarannya.

Azka, cowo itu berdiri sambil mendorong motornya yang sepertinya terjadi masalah, dahinya tampak berkeringat dan pundaknya ia turunkan karena lesu.

" Hai," sapa Marsya sambil mengayunkan telapak tangannya mencoba untuk mengalihkan perhatian Azka padanya.

Azka hanya diam, sebenarnya ia juga mendengar teriakkan Marsya tapi dia tidak mau memperdulikan sapaan dari cewe itu, ia meletakkan motornya di pinggir gerbang, dan matanya kini fokus menatap gerbang sekolah yang menjulang tinggi.

" Azka," Panggil Marsya di sisi kiri.Azka yang awalnya ingin mengabaikan cewe itu, jadi ia urungkan saat melihat Marsya yang semakin heboh berteriak membuat Azka pasrah dan berjalan ke arah cewe itu.

Marsya tersenyum puas saat akhirnya cowo itu berjalan ke arahnya. Kedua tangannya yang ia lipat, dan kepalanya menggeleng dengan raut kecewa. " Gak nyangka gue, lo telat juga pak ketu?" tanya Marsya.

Azka hanya diam, malas menanggapinya.

" Motor lo mogok?" Tanya Marsya sambil mengalihkan pandangannya pada motor hitam milik Azka yang terparkir di sisi jalan.

" Iya," balas Azka seadanya.

Azka berjalan meninggalkan Marsya, cowo itu berniat untuk pergi ke gerbang belakang sekolah yang pastinya gerbang itu akan lebih pendek daripada gerbang depan sekolah.

Falling Deeper[COMPLETE]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang