🌻Part 18🌻Falling Depper.

72 5 0
                                    

Marsya, Naira dan Friska berlari menuruni anak tangga dengan cepat, semua siswa dan siswi juga melakukan hal serupa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Marsya, Naira dan Friska berlari menuruni anak tangga dengan cepat, semua siswa dan siswi juga melakukan hal serupa. Pagi ini sekolah mengadakan pertandingan antar kelas, dan jam 10 ini adalah jadwalnya pertandingan basket di mulai.

Naira dan Friska kompak menyeret lengan Marsya agar cewe itu mau bergerak maju. Kini ketiga cewe itu sudah berada di lantai satu. " Njiir rame banget yah?" Kata Friska melihat banyaknya siswa dan siswi yang sudah bergerombol di setiap sisi lapangan untuk menyaksikan pertandingan basket.

" Ke sono yuk," Tunjuk Naira saat melihat sisi kanan lapangan yang terlihat cukup renggang daripada sisi kiri lapangan.

Naira, Marsya dan Friska berjalan ke arah yang tadi Naira maksud. " Misi misi misi," kata Friska heboh sambil mencoba masuk kedalam gerombolan manusia itu.

Sudah berhasil berada di paling depan, ketiga cewe itu mendaratkan tubuhnya di atas kursi yang tersedia. " Untung ada kursi," kata Friska sambil duduk.

15 menit menyaksikan pertandingan basket antara kelas 11 IPA 5 dan kelas 11 IPS 3, ya ada Araf dan teman-temannya di sana membuat Marsya malas menyaksikannya.
" Yeeyyyyy," teriak Friska dan banyak orang lainnya.

Entah apa yang mereka sorakan, tapi ini bener-bener membuat Marsya pusing di tambah sinar matahari yang mulai menyorot membuat Marsya bener-bener geram di jebak di tengah-tengah seperti ini oleh dua temannya yang sedang fokus menatap lapanganan.

Marsya memutar tubuhnya ke belakang mencoba mencari celah untuk keluar dari sana, tapi lihatlah sekarang benar-benar penuh dan padat oleh manusia membuat Marsya membuang nafasnya kasar, lalu kini pandangan terarah pada lapangan basket dengan malas.

" Lo gak panas?" Tanya Marsya menoel lengan Naira sambil tangan yang satunya menutupi wajahnya dengan tangan.

Naira menoleh dengan malas, " Kenapa sih Lo? Rempong bener, udah kaya mau bertelur tau gak?" jutek Naira membuat Marsya menghentakkan kakinya kesal.

Bukannya fokus pada pertandingan, entah kenapa cewe itu malah menatap ke arah sampingnya yang sedang membicarakan sesuatu yang justru lebih menarik di telinga Marsya daripada sorak gemuruh pertandingan.

Diliriknya tiga cewe yang sedang merumpi itu, Marsya kenal siapa mereka. Mereka adalah adik kelasnya yang memang terkenal di kalangan kaka kelas khususnya angkatan Marsya, bukan karena prestasinya, tapi karena kecantikan yang tidak bisa di ragukan lagi dan kecentilan mereka pada kaka kelas lah yang menjadi bahan pembicaraan.

" Lo tau gak njir, katanya ka Azka mau di keluarin dari osis,"  cerocos cewe yang memakai bondu pink yang heboh.

Marsya langsung meraih handphonenya yang ada di saku untuk mengalihkan pandangannya tapi telinganya tertuju pada obrolan ketiga cewe itu.

" Iya gue juga tau," balas temannya.

" Emang ka Azka salah apa? Bukannya jabatan ka Azka baik-baik aja yah?" Kini giliran cewe di samping Marsya yang bertanya.

Falling Deeper[COMPLETE]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang