Falling Deeper[COMPLETE]✓✓

🌻Part 33🌻 Falling Depper.

Sudah empat hari ini Azka tidak masuk sekolah, dan itu benar-benar membuat Marsya cemas. Ia melirik kursi di sampingnya, sudah empat hari juga Marsya duduk sendiri di bangkunya.

" Gue gak tau lagi harus nyari lo kemana," lirih Marsya sambil mencoret-coret buku matematikanya.

Friska dan Naira sedang mengisi perut di kantin, keduanya sudah membujuk Marsya untuk ikut dengannya tapi cewe itu terus menolak dengan alasan tidak lapar padahal Friska ataupun Naira tau betul Marsya sudah sangat lapar dan cacing-cacing di perutnya terus berdemo sampai-sampai Friska dan Naira terganggu.

Tiba-tiba ada seseorang yang duduk di kursi didepan meja Marsya dan duduk berhadapan dengan cewe itu. " Gue tau lo lagi nyariin Azka kan?" Pertanyaan tepat sasaran itu mampu membuat Marsya akhirnya mau menoleh dan menatap cowo itu.

Marsya sama sekali tidak berniat untuk menjawab, dia hanya menatap Araf lalu kembali menundukkan kepalanya, pertanyaan Araf membuat cewe itu kembali merasa bersalah.

" Gue juga lagi cari dia,"

Marsya langsung mendongak dengan raut bingung, " Untuk apa Araf cari keberadaan Azka?"

Pertanyaan itu hanya dapat Marsya katakan dalam hati, sedangkan Araf yang seolah mengetahui isi hati Marsya langsung menjelaskan maksudnya mencari cowo itu.
" Gue cari adiknya Azka, Cantika," ucap Araf dengan nada rendah.

Marsya mengerutkan dahinya, " Maksudnya?"

Araf tampak menarik nafasnya panjang, lalu menghembuskan nafasnya sebelum akhirnya kembali melanjutkan penjelasannya. " Gue pacarnya Cantika,"

Pengakuan dari mulut itu benar-benar membuat Marsya kaget dan hanya bisa melongo kaget mendengarnya. " Bukannya adiknya Azka tinggal di Semarang yah?"

" Dia memutuskan untuk pergi ke Semarang pas dia kelas 3 SMP, saat itu gue kelas 1 SMA, gue gak tau kenapa dia milih buat ninggalin gue gitu aja, tapi akhirnya kita LDR dan kesalahan terbesar gue adalah milih selingkuh dari dia, sampe akhirnya dia tau dan kita hilang kontak, dia blok semua sosial media gue,dan kesalahan kedua gue adalah gue biarin dia ngilang gitu aja tanpa ada niat buat nyari dia,"

Entah kenapa tangan kanan Marsya terulur untuk mengelus punggung cowo itu, ia tau apa yang Araf rasakan saat ini, ia tak menyangka Araf memiliki masa lalu seperti itu dengan adik Azka.

" Terus mau lo apa sekarang?"

" Gue mau minta maaf sama dia, gue gak mau dia pergi lagi dari hidup gue, gue baru sadar kalo gue sayang banget sama dia, dan gue coma bisa minta tolong sama lo buat cari keberadaan Azka sama-sama,"

Marsya mengangguk, tapi raut wajahnya tampak sekali keraguan di sana. " Lo kenapa?"

" Gue gak yakin bisa cari dia, selama tiga hari ini gue udah berusaha untuk cari dia kemana-mana tapi dia sama sekali gak ketemu,"